Cari Blog Ini

Kamis, 14 Mei 2020

Merapikan buku


Bukuku ada dimana?

Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah “dimana-mana”. Dalam sesi mentoring metode bebersih “sing penting mari” kali ini mentor privat saya…cie… mendiskusikan apa goal untuk jurnal kedua kali ini. Bingunglah saya sebenarnya hendak memulai dari mana. Karena semua ingin dibereskan, tetapi tangan saya hanya dua dan kaki saya juga dua.


Akhirnya saya putuskan, dengan senang dan ringan sesuai dengan kemampuan saya ditengah-tengah kesibukan yang mendera, maka saya memutuskan untuk memulai dari buku. Seperti pertanyaan pembuka pada jurnal kedua kali ini, bukuku ada dimana? Jawabannya dimana-mana. Iya, buku saya tersebar hampir diseluruh sudut rumah. Lemari buku ada 4, masih ditambah kotak-kotak bekas buah yang difungsikan untuk menampung buku, belum lagi kardus dan plastik juga berisi buku.

Hei… kenapa begitu banyak bukuku? Sebagian memang koleksi buku pribadi, buku bacaan, buku parenting, buku islami, namun yang membuatnya kelihatan bertambah banyak yaitu buku-buku bekas pelajaran anak-anak yang juga saya simpan. Kenapa disimpan? Karena berharap buku-buk u pelajaran tersebut bisa dipakai turun temurun dari anak pertama ke anak kedua dan seterusnya. Padahal….. Terkadang buku itu juga tidak bermanfaat, tapi saya begitu sayang untuk membuangnya.

Kenapa buku saya terlihat banyak? Penyebab lainnya juga adalah ada beberapa buku dan dokumentasi lembaga keorganisasian yang saya ikuti bercampur dengan buku pribadi saya. Fix… inilah mungkin hal-hal yang harus saya cermati dan atasi agar buku-buku bisa ditaruh ditempatnya dan saya juga makin happy melihat buku yang tertata rapi. Karena saya pecinta buku.

Dalam proses beberes kali ini saya belum sanggup untuk mengumpulkan seluruh buku dan mensortirnya. Target kali ini yaitu merapikan satu lemari khusus buku. Kenapa harus saya rapikan? Karena memang kondisi bukunya berantakan. Ditambah lagi beberapa kebiasaan anggota keluarga lain yang memperparah penampilan isi lemari. Diantaranya anak yang suka meletakkan tas, mainan, jilbab di tempat lemari buku. Hallo…..? Ini lemari buku ya. Bukan lemari pernak-pernik. Saya juga menulis pengingat untuk diri saya sendiri dan juga orang lain agar memposisikan lemari ini memang khusus lemari buku, bukan lemari doraemon.
sebelum dirapikan

Harap dimaklumi ini memang hanya merapikan. Karena sejatinya buku-bukunya masih amburadul untuk pengelompokkannya. Sebenarnya lemari ini sudah pernah saya rapikan dan disusun berdasarkan kelompok bukunya. Ada buku agama, buku pengetahuan umum, buku parenting, buku majalah, dan lain sebagainya. Qodarullah, dikarenakan renovasi rumah yang mengakibatkan debu beterbangan dimana-mana, saya meminta anak-anak untuk membersihkan debunya.

Yang dilakukan oleh anak-anak yaitu mengambil buku-buku tersebut, mengumpulkannya menjadi satu dan langsung merapikan sesuai “ukuran” dan bukan  berdasarkan tipe atau jenis buku. So, ambyar sudah …..

#jurnal2
#buncekbatch1
#kelaskupukupu
#ipbatam
#ibuprofesional
#metodesingpentingmari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat kembang 7 rupa

  Indonesia memiliki kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Seperti contohnya tanaman berupa bunga. Berbagai macam dan jenis b...