Kamis, 24 Februari 2022
Selasa, 25 Januari 2022
Pantun part 3
Menanam biji
kedelai
Kedelai ditanam
tumbuh berumpun
Sebelum acara
kita mulai
Ijinkan saya sedikit
berpantun
Sarapan pisang goreng hangat
Tak cukup makan
sebiji
Salam pertama kurang
semangat
Kita ulangi
sekali lagi
Pohon berduri pohon bidara
Ada buahnya
dipetik juga
Sebagai pembuka
bicara
Mari ucapkan
basmallah bersama sama
Mari bersama
kita berjalan
Berjalan bersama
bergandengan
Terima kasih
kami ucapkan
Kepada bapak
ibu tamu hadirin sekalian
Makan nasi bersama
lauknya
Lauk ayam
goreng kasih sambalnya
Karena jam
sudah pada waktunya
Maka mari kita
mulakan acara
Minggu, 23 Januari 2022
Pantun tentang ilmu (part 2)
(Akhiran rima a-a-a-a)
Buah alpukat buah duku
Di beli dari ketua suku
Bila ingin berkahnya ilmu
Hormat lah kepada guru
Pulang kampung pergi kehulu
Kehulu membawa si buah duku
Betapapun tingginya ilmu
Adab tetaplah nomor satu
Berjalan menikmati alam di hutan
Hutan penuh dengan pemandangan
Ilmu yg paling rendah adalah yang ada dilisan dan tulisan
Ilmu yang paling tinggi ada pada tindakan
Buah rambutan buah mangga
Manis manis rasa buahnya
Meskipun saat sekolah engkau juara
Bila adab tiada maka ilmumu macam tak berguna
Bulan dilangit bersinar sendu
Temaram malam menikmati waktu
Jangan sekali-kali menyakiti hati guru
Bila tak ingin tercabut berkahnya ilmu
Pantun tentang ilmu
Tiang monumen dari batu
Batu sungai keras bentuknya
Ilmu akan menjagamu
harta harus engkau jaga
Jalan jalan ke gunung dan lembah
Hati hati bertemu jurang
Ilmu semakin digunakan semakin bertambah
Harta semakin digunakan semakin berkurang
Indonesia berbagai suku
Diantarannya suku dayak dari kalimantan
Jangan kata orang tua itu bukan guru
Memangnya siapa guru yang mengajar kita duduk dan berjalan
Silaturahmi ke pulau penyengat
Sambil menikmati indahnya suasana
Dibalik orang-orang hebat
Tetap ada guru yang mengajarinya
Buah manggis manis rasanya
Tapi bijinya jangan dimakan
Ilmu itu tergantung penggunanya
Digunakan untuk kebaikan atau keburukan
Minggu, 26 Desember 2021
Apakah tekat itu sama halnya dengan niat?
Sebuah amalan tanpa diawali dengan niat maka menjadi tak bernilai. Setiap amal ibadah selalu harus diawali dengan niat. Niat merupakan salah satu rukun ibadah. Niat melandasi semua perbuatan, baik itu perbuatan baik maupun buruk.
Dalam sebuah hadist dikatakan:
“Sesungguhnya
setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas
berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang keadaan hijrahnya karena ingin
mendapatkan keridhaan Allah dan rosul-Nya, maka hijrahnya kepada keridhaan
Allah dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang
dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya akan
bernilai sebagaimana yang dia niatkan.”
Saat melakukan sesuatu selain niat maka penting bagi kita untuk menguatkan hati dan tekat. Agar tidak mudah tergoda melakukan hal lain sehingga melupakan niat awalnya. Right?
So, tekat lebih cenderung bermakna ketetapan hati untuk melaksanakan sesuatu. Jika hanya niat tanpa tekat, bisa saja sesuatu yang diniatkan tidak terlaksana.
Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam agar memiliki tekat yang kuat, sehingga apa yang diinginkannya bisa tercapai. Niat memang lebih dahulu daripada tekat, namun tekat memiliki peranan besar agar pencapaiannya bisa maksimal.
-
Baju Kematian Dengan takut-takut aku memandangi wajah itu. Padahal biasanya ketika memandangnya setiap hari saat bertemu kami biasa sa...
-
Posisi seorang ibu didalam rumah tangga layaknya seorang ratu dalam kerajaan kecil, namun tak jarang seorang ibu layaknya se...
-
Beli ayam dikasih kantong plastik Beli baju dikasih tas plastik Beli cendol dikasih gelas plastik Beli donat dikasih kantong plast...