Keringat dingin,
tangan basah, kepala yang tidak gatal tapi tetap digaruk, meremas-remas tangan,
membetulkan posisi kacamata, jantung berdetak kencang tak beraturan, waktu
serasa berjalan sangat pelan. Pernah merasakan hal ini? Ya pasti pernah, entah
ketika menghadapi sebuah ujian kuliah, wawancara pekerjaan, memberi sambutan
didepan ratusan atau ribuan audience, saat menghadapi detik-detik pernikahan, dan lain-lain.
“Blank” tidak tahu
mau berbicara apa. Seolah semua perbendaharaan kata menghilang tanpa jejak. Apalagi
bila disuruh berbicara di depan umum, berada didepan audience sebuah forum, tak
ada satupun yang keluar, tercekat. Pernah
nggak sich seperti itu, saya ingin berbicara tapi kok blank?
Anehnya sebelum
tampil sudah berlatih dirumah baik-baik saja, tapi ketika sudah berdiri didepan
forum, kenapa tiba-tiba blank. Blank atau gelap pikiran ketika berbicara adalah
tanda masih adanya pola pikir yang salah atau pola pikir yang kacau.
Penyebab pikiran “blank” antara lain:
1.
Sombong
Bila seseorang
membohongi dirinya sendiri, berani tampil
didepan umum sebagaimana bukan layaknya dirinya.
2.
Malpikir
ingin sukses
Kesalahan dalam
berpikir, dia ingin sukses berbicara didepan umum. Sekedar sukseskah? Apa
ukuran sukses? Tepuk tangan yang meriah
atau suasana yang semarak ? Sebelum berbicara tapi sudah berpikir yang demikian
justru akan membebani pikiran anda sendiri yang pada akhirnya membuat blank.
Mulailah ketika sebelum berbicara, posisikanlah, “saya berbicara untuk menyampaikan
sesuatu/ sharing”, “saya berbicara di depan umum untuk menghibur audience”, dan
lain-lain. Berpikirlah anda berdiri didepan bukan karena anda hebat, tapi
karena anda ingin sharing.
3.
Takut
diuji audience
Ketakutan ini
pertanda bahwa anda tidak banyak memiliki alternatif jawaban. Sebagai contoh
ketika anda menyampaikan perihal “workshop
photoshop”. Tentu secara garis besar anda tahu mengenai photoshop. Ketika
ditanya perihal photoshop bisa menjawab. Tapi ketika pertanyaan audience sudah
melenceng dari materi, dan anda tidak tahu jawabannya anda bisa sampaikan untuk
jawaban dari pertanyaan tersebut akan kita bahas dilain waktu dan sekarang kita
fokus ke pembahasan materi photoshop. Cukup elegan.
4.
Malu
Ketika maju
didepan sebuah forum tentu banyak mata memandang Anda. Malulah dilihat banyak
orang. Loh kok malu. Jadi maunya apa? Apakah
Anda mau berbicara di depan tapi tidak ada satupun yang memandang dan
memperhatikan? Kalo gitu ngomong saja didepan cermin, jangan didepan banyak
orang. Namanya mirror speaking bukan public speaking. Ingatlah ketika banyak
audience yang melihat berarti mereka mau
tahu, penasaran, anda disukai dan diperhatikan.
5.
Pola
pikir yang salah mengenai posisi
Wah
audience ada pak kepala sekolah,
keringetan, wah ada pak wali kota, gemeteran, wah ada pak presiden, pingsan. Ketika
diantara audience itu ada orang-orang yang pintar atau lebih hebat dari kita,
sesungguhnya itu adalah titik aman bagi kita. Sehingga ketika menyampaikan kok
ada kesalahan, ya wajar sampaikanlah permintaan maaf karena yang berbicara
didepan ini tidak lebih hebat daripada audience. Tapi bayangkan bila anda bisa berbicara
“se-level” dengan mereka orang-orang yang lebih tinggi kedudukannya. Bukankah
itu menakjubkan?
Tapi
dari pada memikirkan pangkat, kedudukan, pendidikan, kasta dan lain sebagainya
lebih baik anda mulai berpikir dengan tenang, “saya disini hanya sekedar
sharing, saya disini hanya menjalankan amanah, dan seterusnya”
Dari
kelima penyebab “blank”, tentu anda perlu banyak latihan dan pembiasaan.
Seiring dengan bertambahnya jam terbang/ seringnya tampil didepan public
membuat anda lebih cepat menyembuhkan penyakit “blank”.
Referensi:
“The secret of PUBLIC
SPEAKING Era Konseptual” Tubagus Wahyudi, ST., Msi., MCHt., CHI