Eits apa
an ni......
Jadi mak
emak, ceritanya di jurnal 6 ini awalnya dah berniat buat beralih dari beberes
buku dan kertas ke beberes baju. Tapiiiiiii...... rencana itu berbelok. Karena
saya berpikir, ah sekalian deh tuntasin dan clear-kan ini masalah beberes buku
dan kertas. Jangan nanggung, mumpung mood nya masih tinggi ...ye kaannnnn
So, apa
yang saya lakukan?...
Mungkin
ini karena mentor saya yang slow, kalem, loss.... megang tali layangannya ya,
xixixixi. Jadi saya juga slow enggak dikejar deadline harus begini dan begono.
Dan iyes, saya juga hanya butuh teman diskusi something like that lah.....
Apa yang
saya lakukan setelah di part sebelumnya setelah false celebration dan evaluasi,
yaitu meng-arsipkan dokumen keluarga baik secara fisik maupun digital. Berikut
step by stepnya:
1 1. Pisahkan antara dokumen asli dengan fotokopian
2 2. Dokumen asli dipilah-pilah dan dikelompokkan
berdasarkan personal anggota keluarga. Contoh Arsip ayah, ibu, anak pertama,
anak kedua dan anak ketiga. Ditempatkan di map/foldernya masing-masing
3 3. Dokumen fotokopian yang sudah terkumpul menjadi
satu, juga dipilah-pilah berdasarkan anggota keluarga. Kertas fotokopi-an yang
sudah usang atau expired karena sudah tidak berlaku lagi sebaiknya dibuang.
Kerta fotokopi-an yang dibuang, sebaiknya dibakar atau di daur ulang. Why?
Karena kita harus hati-hati jangan sampai dokumen kita disalahgunakan oleh
orang lain.
4 4. Terakhir meng-arsipkan berupa file digital. Jaman
sekarang sudah banyak fasilitas yang bisa kita manfaatkan untuk meng-antisipasi
apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contoh dokumen kita dimakan
rayap, basah terkena air, terbakar ataupun hilang. Sehingga mau tak mau kita
juga harus mempunyai data berupa file digital. Dengan cara:
a. Scan dokumen yang dimiliki baik akte, ijazah,
sertifikat, dan lain lain yang dianggap perlu
b. Simpan
file-file hasil scan ke folder masing-masing anggota keluarga
c. Selain
disimpan ke dalam file di laptop/ computer, juga simpan ke Google Drive. Agar lebih mudah di akses ketika kita
tidak sedang di depan laptop
So.....
itulah yang bisa Anda lakukan juga untuk mengarsipkan dokumen keluarga. Dan
bagaimana tanggapan keluarga ketika hal tersebut sudah saya lakukan......
Happy..... enggak pusing lagi kalau sedang nyari
arsip. Iyakah? Beneran loh......
Sudah
beberapa kali pak KK (kepala keluarga ;-)), bertanya : Mi, dimana fotokopi KK?
Saya jawab: Itu disitu..... Dan ketemulah fotokopian KK yang dicari.
Next, pak KK bertanya: Mi, dimana surat rumah?
Saya jawab: Ituloh yang dibungkusan plastik bening....... Dan ketemulah apa
yang dicari.
Alhamdulillah...
padahal sebelum-sebelumnya ketika pak KK bertanya dokumen ini dan itu, saya
harus mengerutkan kening karena dokumen masih tersebar disana sini. Dan ketika
dicari itupun belum tentu ketemu.
So....... sile dicube ya mak emak...kakak-kakak..... semoga
Anda semakin happy seperti saya saat ini.
#jurnal6
#buncekbatch1
#kelaskupukupu
#ipbatam
#ibuprofesional
#metodesingpentingmari