Cari Blog Ini

Sabtu, 21 November 2020

Kenapa mau ikut kuliah bunda produktif

 Jujur......


Saat ini saya sedang menanti jadwal perkuliahan di IIP, Bunda Produktif 2. Kalau menanti enaknya gak ada tugas ya ..... Duh keenakan gak ada tugas sama sekali. Xixixi....

Maunya ya....


Apa tujuan anda mengikuti perkuliahan tersebut? Menjadi ibu itu...proses belajar...maka saya ingin terus belajar menjadi lebih baik. Maka sombong lah menurut saya orang orang yang tidak mau belajar... Belajar bisa kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Salah satunya di IIP.


Mengapa anda harus mengikuti program itu?

Apakah anda sudah yakin, program itu adalah cara yang benar, baik dan bermanfaat? Saya yakin karena pelopor nya adalah Bu Septi, yang sudah berpengalaman menjadi ibu terbaik untuk anak anaknya.


Bagaimana jika di pertengahan program anda menemukan hal yang sebaliknya? Apa yg akan anda lakukan?

Saya akan mencari tahu... What's wrong with me...



#PetualanganWahanaPerahuKano

#WisatawanHotelCemerlang

#TranscityHarmoni

#InsitutIbuProfesional

Senin, 24 Agustus 2020

Tutorial membuat logo


Punya sebuah usaha dan bingung bagaimana cara membuat logo? Mau minta tolong orang lain harus membayar mahal? Saya kurang kreatif orangnya, jadi tidak bisa membuat logo yang cantik?

Pernah berpikir seperti itu?

 

Siapapun pernah ya. Tapi di jaman teknologi seperti ini semua sudah tersedia di depan mata. Tinggal kita mau belajar atau tidak. Anda bukan orang yang jago desain bukan lagi menjadi alasan tidak bisa membuat logo sendiri. Membuat logo tidak perlu bayar mahal. Emang bisa? Ya bisa dong......

 

Caranya bagaimana? Kali ini saya akan sharing tutorial cara membuat logo sendiri. Ada beberapa aplikasi yang tersedia untuk membuat logo diantaranya aplikasi canva, postermywal, dan masih banyak lagi. Namun kali ini saya akan memberikan tutorial dengan menggunakan aplikasi postermywall.com. Menurut saya hasilnya lebih bagus dan lebih bervariasi. Karena itu saya merekomendasikan aplikasi ini.

 

Step by stepnya adalah sebagai berikut:

1. Klik https://id.postermywall.com/ atau (versi English)https://www.postermywall.com/

2. Klik tombol buat desain

3. Kemudian pilih tombol ”logos”. Karena kita akan membuat logo berupa gambar maka klik ”gambar”. Maka tampilah ribuan gambar logo yang bisa Anda pilih dan Anda edit sesuai dengan keinginan. Mana logo yang ingin dibuat klik saja dan selanjutnya edit.

4. Anda bisa mengganti gambar, ukuran, warna, jenis huruf dan lainnya

5. Setelah selesai editing , tinggal unduh saja. Yap cukup simple kan

 

Selamat mencoba….

 



 









#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Hujan membatalkan rapat?

 

Hujan merupakan anugrah dari Allah yang patut kita syukuri. Walau terkadang hujan membuat kita membatalkan sebuah kegiatan. Meski di daerah lain, hujan membuat banjir yang tidak diharapkan. Sesungguhnya itu juga refleksi alam terhadap perbuatan manusia itu sendiri. Namun hujan tetaplah hujan. Apa arti hujan hanya kita yang bisa menilai dan memandang apa arti dan makna hujan tersebut.

 

”Aduh masih hujan. Kira-kira rapatnya jadi nggak ya?”, begitulah salah satu isi chat seseorang yang sedang mengonfirmasi keterlambatannya dalam rapat.

Iya terkadang hujan dipakai oleh seseorang untuk membatalkan kehadirannya dalam rapat atau konfirmasi terlambat rapat karena hujan. Lihatlah.......  bisa saja itu terjadi pada diri anda dan orang-orang di sekitar Anda bukan?

 

Informasi kapan akan dilaksanakan rapat tentu tidak akan pernah disertakan sebuah note : ”Bila hujan maka rapat cancel”, atau sebuah note : ”Kalau hujan boleh datang lambat saat rapat”. Terutama bila rapat dilaksanakan di sebuah ruangan. Tentu tidak ada pengaruhnya dengan cuaca. Hujan ataupun panas rapat tentu bisa dilaksanakan. Kalau hujan bagaimana? Ya.... bisa memakai mantel saat naik motor, bisa pakai payung saat jalan kaki? Apa lagi masalahnya? Biasanya yang menjadi masalah adalah Anda tidak punya mantel ataupun payung. Benar?

 

Akan berbeda ketika rapat dilaksanakan outdoor. Hujan tentu mempengaruhi situasi rapat akan dilaksanakan atau tidak.

  

#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Awkward Moment

 

Istilah awkward moment diterjemahkan sebagai situasi yang bikin kamu canggung banget. Salah satunya yang pernah membuat saya canggung saat berjumpa dengan seseorang yang kita kenal, kita sudah senyum manis tapi tidak terbalas. Owh.....

 Beberapa kejadian seperti itu saya mengganggapnya ”aih sombongnya dia”, ”awas ya lain kali enggak lagi deh gue senyumin”, dan lain-lain. Intinya pikiran saya masih negatif bila terjadi hal seperti itu. Namun lama-kelamaan saya mencoba menetralisir dengan berpikir ”ah dia sibuk makanya gak sempat senyum”, ”ah orang itu mungkin gak ngeh sama kita”, ”mungkin dia sedang sakit gigi jadi tak bisa senyum”, dan akhirnya saya cuek.

 Bila saya merasa kenal atau pernah berjumpa saya akan tetap tersenyum manis. Soal dibalas atau tidak senyuman itu, saya tidak peduli lagi.

 

#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Saya pikir akan mati

Pernah punya pengalaman yang dekat sekali dengan kematian? (Near death experience). Iya saya pernah. Ini terjadi masih di tahun 2019. Waktu itu kami pergi ke pantai 6 Barelang, pantai paling ujung bersama keluarga dan kawan suami. Pantainya sederhana tidak ada uang karcis saat masuk kesana.

Dengan membawa bekal seadanya makan nasi plus lauknya ditambah jagung sekarung. Niatnya sebenarnya ingin sekalian memancing tapi sayang umpan pancing tidak dapat. Akhirnya mandi laut dan bakar jagung lah jadinya.

 

Kondisi ombaknya lumayan deras, agak curam dan dalam. So tidak rekomended jika kita membawa banyak anak karena sangat berbahaya bila tanpa pengawasan orang tua. Pantainya tidaklah landai seperti pantai melayu.

 

Saya ikut berendam di air, bermain dengan ban bekas dan belajar mengambang. Yes saya berhasil mengambang tapi belum bisa berenang dan menahan nafas di air. Tak apalah yang pasti itu sebuah kemajuan untuk saya yang memang tidak pandai berenang.

 

Pelan-pelan saya agak menjauh dari bibir pantai dan ketinggian air sudah sampai seleher. Entah kenapa ombak memang terasa deras dan saya tidak bisa menyeimbangkan badan. Akhirnya saya menyerah dan tidak bisa teriak. Hanya tangan yang bisa melambai-lambai dan seluruh badan saya sudah tenggelam. Saat itu yang saya pikirkan ”Ya ampun, saya akan mati karena tenggelam”. Tapi alhamdulillahnya tangan kawan suami berusaha menggapai tangan dan menarik ke tepi pantai. Suami pun juga berlari menghampiri. Hanya beberapa detik kejadian itu sehingga saya hanya sedikit tersedak air laut.

 

Ya Allah alhamdulillah saya masih selamat.......

 

#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Kenapa betah di Komunitas Ibu Profesional Batam


Saat ada pertanyaan : Apa yang membuatmu bertahan di Komunitas Ibu Profesional Batam (IP Batam)? Banyak sekali yang membuat bertahan. Diantaranya di komunitas ini banyak belajar ilmu-ilmu yang saya inginkan dan belajar berkomunitas dengan baik. Bahkan saya masih memiliki satu grup yang benar-benar nyaman buat ngobrol sampai sekarang. Memang jarang sekali jumpa offline dengan anggota grup tersebut akan tetapi sangat bermanfaat buat obrolan ala emak-emak yang jauh dari gosip, rumpi dan ghibah.  Lebih banyak sharing ilmu yang bermanfaat.

 

Saya memiliki beberapa grup komunitas lain. Dari pengamatan di beberapa grup terkadang grup tersebut kurang aktif dan kalaupun aktif terkadang peraturannya rancu kemudian ada juga yang kurang beradab. Tidak ada peraturan yang jelas. Sedangkan di komunitas IIP selalu di ingatkan yang namanya adab, contoh simpel nya bagaimana seseorang itu masuk dan keluar grup tidak asal keluar begitu saja tanpa adanya konfirmasi dan alasan yang jelas. Pengurusnya begitu care.

 

Untuk ketegasan peraturan grup juga demikian. Karena memang ini adalah komunitas IP Batam, maka info-info diluar agenda ibu profesional harus di konfirmasikan terlebih dahulu apakah boleh di share atau pun tidak agar tidak mengganggu kenyamanan anggota grup karena iklan-iklan lewat.

 

Di grup IP batam saya memilih mengikuti rumbel (rumah belajar) juga. Hampir semua rumbel ingin ikut tapi berdasarkan peraturan ada pembatasan jumlah rumbel yang diikuti. Ini bagus agar anggota rumbel bisa maksimal dalam mengikuti kurikulum yang ada di rumbel tersebut.

 

Saat ini saya mengikuti rumbel menulis dan rumbel green. Di rumbel menulis saya tertatih-tatih tapi saya suka. Meski tidak aktif sekali tapi saya tetap pantengin grup ini. Sedangkan grup rumbel green saya suka terhadap tumbuhan hanya kendalanya saya tidak pandai untuk menanam dan tidak telaten merawat tanaman.

Apa lagi yang membuat saya kerasan dan bertahan di IP Batam? ..... Ah banyak lah....

 

#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Harapan

 Harapan

 

Hiduplah selalu dengan harapan karena harapan akan membuatmu terus melaju ke depan. Saya berharap bisa mendidik anak dengan baik. Apalah daya saya bukanlah manusia yang sempurna. Yang bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak. Maka saya juga butuh bantuan para guru-guru di sekolah ataupun di pondok untuk membantu membimbing anak-anak saya.

 

Terima kasih bapak ibu guru dari anak-anakku ....

Semoga Allah membalas segala kebaikanmu dan memudahkan rejeki serta segala urusanmu. Maafkan anak-anak kami bila pernah bertingkah kurang sopan dan kurang adab. Maafkan anak-anak kami yang sengaja maupun tak sengaja telah menyakiti hatimu. Semoga Allah berikan keberkahan dan balasan terbaik atas jasamu.

 

#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Minggu, 09 Agustus 2020

Handphone jadul

Handphone yang pertama kali saya miliki adalah nokia di tahun 2004. Hp yang berkesan pake banget. Nada deringnya masih nit nut nit nut. Pada zaman itu fungsi hape yang penting bisa sms dan telepon. Belum se-wow hape sekarang yang bisa melakukan berbagai fungsinya. 

Warna biru yang saya pilih karena memang sesuai dengan warna favorit saya kala itu. Ketika saya bosan dengan casing hape nya yang polos, saya ganti dengan casing teddy bear warna biru langit. 


Alhamdulillah awet banget pemakaian hape nokia. Berganti hape karena memang pemakaian yang sudah lama. Pernah sekali waktu jatuh tapi masih aman-aman saja. Bila rusak sedikit tinggal servis dan onderdilnya original. Saat sudah tak terselamatkan lagi, saya tetap menggantinya dengan hape dengan merk yang sama NOKIA. Tidak tertarik dengan merk-merk lain seperti sony Ericson, Samsung ataupun lainnya. 

Dan bagi saya gak mudah move on terhadap barang-barang yang dimiliki.  Ya kebetulan juga menu-menu yang ada di hp nokia lebih simple dan tidak ribet. Suaranya juga jelas dan jernih. So clear alias bening suaranya.

Melihat gambarnya saja, berasa masih cintaaa.... begitu sama hp yang satu ini. Akan tetapi untuk menggunakannya sekarang ini sudah tentu jarang karena telepon atau sms seluler jarang. Lebih sering menggunakan message/ call/ video call dengan aplikasi Whatsapp (WA). Sedangkan WA hanya terdapat pada hp android, bukan hape jadul semacam ini. (Alumi Ulum)


#RumbelMenulisIPBatam

#RulisKompakan

#KomunitasIPBatam

Selasa, 21 Juli 2020

Aliran Rasa Bunda Cekatan (Buncek) Batch 1



Alhamdulillah, setelah sekian lama  melewati tahap demi tahap yang ada di perkuliahan Kelas Bunda Cekatan. Saya semakin bersemangat untuk terus mengasah skill di bidang berbenah. Karena di kelas ini saya memutuskan untuk mentorship tentang berbenah. Alhamdulillah, ada perubahan dalam rumah dan banyak masalah soal buku dan baju yang sebelumnya memperburuk mood.



Dikelas buncek ini hal yang sangat berkesan adalah ketika saya memutuskan tema mentorship soal berbenah/ beberes ala ala konmari dan ternyata terpeleset ke metode “Sing Penting  Mari”. Hasil dan efeknya sangat-sangat saya rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbenah soal buku dan kertas bikin wow..... happy. Arsip-arsip dan dokumen tertata dengan rapi. Kemudian lanjut berbenah soal baju, bahkan saking semangatnya saya juga menambah kelas berbenah dan semakin semangat untuk terus belajar berbenah.

Yang membuat saya terus bertahan di kelas bunda cekatan tentu saja, materinya yang memang saya butuhkan dan belum tentu di pelajari di kelas-kelas lain. Selain itu bersama-sama dengan ibu-ibu hebat lainnya bersama-sama saling mengingatkan untuk menyiapkan setiap tantangan sampai kini lulus.

Apakah kelas sudah selesai? Iya, tahapan kelas memang sudah selesai. Tetapi belajar never stop. Terus belajar lebih baik dan makin baik lagi. 

#aliranrasabuncek1
#selebrasibuncek1


Selasa, 07 Juli 2020

Merapikan baju part 1

Waktunya beberes baju.......

Setelah sekian lama berkutat pada agenda beberes buku dan kertas, kini saatnya saya beralih ke benda yang bernama "baju".

Kok bisa....

Iya karena ini tergantung situasi dan kondisi yang membuat saya mendahulukan beberes buku, baru kemudian baju.

Untuk step awal saya kumpulkan semua baju-baju yang ada didalam lemari. Owh... Setelah itu berasa pusingnya. Kok banyak ya ternyata harta karunku ( baca: baju).

Baju-baju yang juga menumpuk karena efek tunda setelah diangkat dari jemuran. Baju-baju bercampur milik seluruh anggota keluarga.

Wuihhh... Biar agak terurai rasa pusing kepala, akhirnya saya mengerahkan pasukan gadis-gadis dirumah (anak-anak) untuk memisahkan antara baju Abi, ummi, kakak dan adik.

Setelah dipisahkan barulah saya lipat semua baju- baju tersebut.

Baru kemudian di sortir, mana yang mau dipakai, disimpan, disumbangkan.

Pasti ada yang tanya kenapa dilipat baru disortir? Karena saya pusing melihat baju bertumpuk berantakan...

Begitu lah... Semampunya...sebisanya... Sesuai dengan mood kita saja ya...
Asyik tuh beberes Ala Sing Penting Mari ini, terima kasih banget ya buat mbak mentorku mbak Ratna... Lupyu..



#Jurnal7
#buncekbatch1
#ipbatam
#ibuprofesional

Selasa, 30 Juni 2020

Mengarsipkan dokumen keluarga versi digital



 Yang penting happy......

Eits apa an ni......
Jadi mak emak, ceritanya di jurnal 6 ini awalnya dah berniat buat beralih dari beberes buku dan kertas ke beberes baju. Tapiiiiiii...... rencana itu berbelok. Karena saya berpikir, ah sekalian deh tuntasin dan clear-kan ini masalah beberes buku dan kertas. Jangan nanggung, mumpung mood nya masih tinggi ...ye kaannnnn


So, apa yang saya lakukan?...
Mungkin ini karena mentor saya yang slow, kalem, loss.... megang tali layangannya ya, xixixixi. Jadi saya juga slow enggak dikejar deadline harus begini dan begono. Dan iyes, saya juga hanya butuh teman diskusi something like that lah.....

Apa yang saya lakukan setelah di part sebelumnya setelah false celebration dan evaluasi, yaitu meng-arsipkan dokumen keluarga baik secara fisik maupun digital. Berikut step by stepnya:
1 1. Pisahkan antara dokumen asli dengan fotokopian
2 2. Dokumen asli dipilah-pilah dan dikelompokkan berdasarkan personal anggota keluarga. Contoh Arsip ayah, ibu, anak pertama, anak kedua dan anak ketiga. Ditempatkan di map/foldernya masing-masing
3 3.  Dokumen fotokopian yang sudah terkumpul menjadi satu, juga dipilah-pilah berdasarkan anggota keluarga. Kertas fotokopi-an yang sudah usang atau expired karena sudah tidak berlaku lagi sebaiknya dibuang. Kerta fotokopi-an yang dibuang, sebaiknya dibakar atau di daur ulang. Why? Karena kita harus hati-hati jangan sampai dokumen kita disalahgunakan oleh orang lain.
4 4. Terakhir meng-arsipkan berupa file digital. Jaman sekarang sudah banyak fasilitas yang bisa kita manfaatkan untuk meng-antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contoh dokumen kita dimakan rayap, basah terkena air, terbakar ataupun hilang. Sehingga mau tak mau kita juga harus mempunyai data berupa file digital. Dengan cara:
a. Scan dokumen yang dimiliki baik akte, ijazah, sertifikat, dan lain lain yang dianggap perlu
b. Simpan file-file hasil scan ke folder masing-masing anggota keluarga
c. Selain disimpan ke dalam file di laptop/ computer, juga simpan ke Google Drive. Agar lebih mudah di akses ketika kita tidak sedang  di depan laptop





                So..... itulah yang bisa Anda lakukan juga untuk mengarsipkan dokumen keluarga. Dan bagaimana tanggapan keluarga ketika hal tersebut sudah saya lakukan......
Happy..... enggak pusing lagi kalau sedang nyari arsip. Iyakah? Beneran loh......

                Sudah beberapa kali pak KK (kepala keluarga ;-)), bertanya : Mi, dimana fotokopi KK? Saya jawab: Itu disitu..... Dan ketemulah fotokopian KK yang dicari.
Next, pak KK bertanya: Mi, dimana surat rumah? Saya jawab: Ituloh yang dibungkusan plastik bening....... Dan ketemulah apa yang dicari.

                Alhamdulillah... padahal sebelum-sebelumnya ketika pak KK bertanya dokumen ini dan itu, saya harus mengerutkan kening karena dokumen masih tersebar disana sini. Dan ketika dicari itupun  belum tentu ketemu.


                So....... sile dicube ya mak emak...kakak-kakak..... semoga Anda semakin happy seperti saya saat ini.


#jurnal6
#buncekbatch1
#kelaskupukupu
#ipbatam
#ibuprofesional
#metodesingpentingmari




Sabtu, 27 Juni 2020

Puisi tentang hujan

Hujan........

Rintikmu syahdu menabuh rindu
Aroma bercampur tanah melambungkan masa lalu
Menenangkan kalbu

Membangkitkan gairah gapai impian
Datang tanpa mendung dan peringatan
Tak lagi petir penyibak jalan

Meleleh air mata
Mengingat suatu masa
Dikala sedang berduka
Kau penutup segala
Melebur tangis dan air mata
Hati yang terluka

Hujan
Ada kalanya
Di iringi tawa membahana
Hujan pembawa baki bahagia
Ada sebuah masa
Penuh suka cita

Bukan hujan yang salah
Tetesannya melukai
Angin badai menyertai
Petir melecutkan tali
Air tak terbendung lagi

Namun ....
Seberapa kuat kau menerima hujan
Akankah hujan membuat mu
Yang lemah menjadi kuat
Atau yang kuat menjadi lemah

Bukan karna hujan
Tapi... Itu hatimu
Akankah hujan hanya berlalu
Bermanfaat bagimu
Atau menghancurkan dirimu

Batam, 28 Juni 2020
Alumi Ulum

Minggu, 21 Juni 2020

Merapikan buku dan dokumen part 4


Kebahagiaan itu adalah salah satunya saat mencari buku atau kertas dokumen yang kamu inginkan, kamu tahu dimana tempatnya dan tak ada 5 menit buku atau kertas nya sudah ditemukan. Iya khan.... Ngaku nggak?

Yap itulah yang saya rasakan. Dikarenakan sebelum-sebelumnya ketika memerlukan fotokopian KTP, KK atau akte, saya harus berpikir terlebih dahulu dimana saya harus mencari? Setelah dicari-cari dengan membongkar sana bongkar sini, berkeringatan belum tentu ketemu. Huft......


Alhamdulillah I am more happy now, tak dipusingkan lagi soal buku dan kertas. Melakukannya tanpa terpaksa dan pelan-pelan tanpa terburu-buru deadline. Meski kesannya jadi lamaaa..... tapi tak apa. Hihihi.... Satu masalah terselesaikan.

Besok-besok barulah nak beranjak ke beberes baju, peralatan dapur, file dan folder di komputer, dan beberes yang lainnya.....
Cus...

#jurnal5
#buncekbatch1
#kelaskupukupu
#ipbatam
#ibuprofesional
#metodesingpentingmari



Selasa, 16 Juni 2020

Merapikan Buku Part 3

Ow... Hari ini dicolek sama mentor. Apa progres nya mbak? Apa masih tata menata buku.... Iyup.


Saya masih ngumplek sama kertas. Karena 2 benda yang memang mendominasi dan harus harus bangettttt... Ditata... disortir... Yaitu adalah kertas/ buku dan baju. Yang lain mah gak terlalu bikin pusing kepala.

Ya .... Alhamdulillah sejauh ini soal buku dan kertas lebih mudah mencarinya bila diperlukan. Lebih tertata dan tidak berserak seperti sebelumnya.

Hanya tinggal sisa sisanya yaitu menata dan arsip kertas dokumen pribadi, susun buku perpustakaan sesuai jenis bukunya dan sortir buku-buku catatan pribadi.

Kali ini saya fokus di arsip dokumen yaaaa

Step one by one... Yang penting ai HEPI.. tidak terlalu ngoyo.... Tapi selesai dah kerjaan nya.

Pertama: arsip dipisahkan berdasarkan personal anggota keluarga. Sedangkan arsip bersama dijadikan satu. Tidak digabung dengan arsip personal.

Kedua: buang fotokopian  dokumen yang tidak diperlukan. Jika itu akte kelahiran, maka tidak akan berubah, jadi bisa kita sediakan 2-5 lembar fotokopi an nya tidak apa-apa sewaktu waktu diperlukan. Tapi kalau Surat Kartu keluarga sebenarnya cukup 1-2 lembar saja. Kenapa? Karena ke depan nya kartu keluarga bisa saja berubah sesuai dengan perubahan jumlah anggota keluarga.

Dan kenapa jangan terlalu banyak menyiapkan copy an? Bikin pusing kepala.... Lebih bagus jaman digital seperti ini cukup scan saja, arsipkan berupa file. Sehingga sewaktu waktu diperlukan tinggal print dirumah, bila tak sempat pergi ke tempat fotokopian.

Semangatttt.... Terus tata menata ....
Beres beberes....

Senin, 08 Juni 2020

Merapikan Buku Part 2



Masih berbicara topik mengenai beberes buku. Kalau sebelumnya saya hanya mengawali dengan merapikan 1 lemari buku, kemudian saya berpikir apa tujuan dan rencana untuk mencapai goal yang saya inginkan?
  • 1.   Menyusun buku-buku dengan rapi, dipisahkan antara buku perpustakaan keluarga maupun buku pribadi masing-masing.
  • 2.    Menyimpan buku dalam 1 tempat, tidak terpisah-pisah

Kalau tahap sebelumnya saya hanya sempat merapikan 1 lemari, maka di tahap kali ini jurnal ketiga beberapa hal yang saya lakukan adalah:
  • 1.      Mengumpulkan semua buku (di lemari kaca, lemari kayu, lemari dekat baju, di kamar, didapur, dan disudut2 rumah yang ada buku/ kertas-kertas)
  • 2.    Memisahkan buku-buku perpustakaan, buku pribadi masing-masing terutama buku pelajaran, buku/ dokumen keluarga, buku/dokumen lembaga TPQ, dokumen lembaga BMG, dll
  • 3.    Memastikan dan mengawasi penggunaan lemari  buku. Karena saya lihat beberapa hari dirapikan, terkadang ada saja benda-benda yang tidak semestinya, ikut-ikutan nebeng di lemari buku. Contohnya gelas minum, jilbab, topi, mainan, dan lain-lain. Siapa pelakunya?
  • 4.    Mengembalikan buku/ dokumen ke tempat yang seharusnya. Contoh buku/dokumen lembaga TPQ saya taruh di kantor TPQ, tidak lagi dirumah
  • 5.    Menyimpan buku-buku paket pelajaran yang masih akan digunakan, dikelompokkan berdasarkan kelasnya. Dan menyingkirkan buku-buku LKS untuk diberikan kepada tukang loak buku.



Rencana berikutnya yang akan saya lakukan:
  • 1. Mem-file kertas dokumen (arsip). Untuk dokumen akan dipisahkan berdasarkan 2 hal. Yaitu dokumen keluarga dan dokumen personal. Dokumen keluarga contohnya surat tanah, surat BPKB motor, surat kartu keluarga. Sedangkan dokumen personal, dipisah berdasarkan perorangan sejumlah anggota keluarga. Contohnya file ayah terdiri: akte, ijazah, ktp, dll
  • 2.  Merapikan buku pribadi, mana-mana buku yang sudah tidak dipakai maupun yang masih bisa dipakai.
  • 3.  Merapikan kembali buku-buku di lemari perpustakaan keluarga, dipisahkan sesuai kategori buku seperti buku-buku agama, teknologi, pengetahuan umum, majalah, parenting, dll

#jurnal3
#buncekbatch1
#kelaskupukupu
#ipbatam
#ibuprofesional
#metodesingpentingmari

Kamis, 14 Mei 2020

Merapikan buku


Bukuku ada dimana?

Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah “dimana-mana”. Dalam sesi mentoring metode bebersih “sing penting mari” kali ini mentor privat saya…cie… mendiskusikan apa goal untuk jurnal kedua kali ini. Bingunglah saya sebenarnya hendak memulai dari mana. Karena semua ingin dibereskan, tetapi tangan saya hanya dua dan kaki saya juga dua.


Akhirnya saya putuskan, dengan senang dan ringan sesuai dengan kemampuan saya ditengah-tengah kesibukan yang mendera, maka saya memutuskan untuk memulai dari buku. Seperti pertanyaan pembuka pada jurnal kedua kali ini, bukuku ada dimana? Jawabannya dimana-mana. Iya, buku saya tersebar hampir diseluruh sudut rumah. Lemari buku ada 4, masih ditambah kotak-kotak bekas buah yang difungsikan untuk menampung buku, belum lagi kardus dan plastik juga berisi buku.

Hei… kenapa begitu banyak bukuku? Sebagian memang koleksi buku pribadi, buku bacaan, buku parenting, buku islami, namun yang membuatnya kelihatan bertambah banyak yaitu buku-buku bekas pelajaran anak-anak yang juga saya simpan. Kenapa disimpan? Karena berharap buku-buk u pelajaran tersebut bisa dipakai turun temurun dari anak pertama ke anak kedua dan seterusnya. Padahal….. Terkadang buku itu juga tidak bermanfaat, tapi saya begitu sayang untuk membuangnya.

Kenapa buku saya terlihat banyak? Penyebab lainnya juga adalah ada beberapa buku dan dokumentasi lembaga keorganisasian yang saya ikuti bercampur dengan buku pribadi saya. Fix… inilah mungkin hal-hal yang harus saya cermati dan atasi agar buku-buku bisa ditaruh ditempatnya dan saya juga makin happy melihat buku yang tertata rapi. Karena saya pecinta buku.

Dalam proses beberes kali ini saya belum sanggup untuk mengumpulkan seluruh buku dan mensortirnya. Target kali ini yaitu merapikan satu lemari khusus buku. Kenapa harus saya rapikan? Karena memang kondisi bukunya berantakan. Ditambah lagi beberapa kebiasaan anggota keluarga lain yang memperparah penampilan isi lemari. Diantaranya anak yang suka meletakkan tas, mainan, jilbab di tempat lemari buku. Hallo…..? Ini lemari buku ya. Bukan lemari pernak-pernik. Saya juga menulis pengingat untuk diri saya sendiri dan juga orang lain agar memposisikan lemari ini memang khusus lemari buku, bukan lemari doraemon.
sebelum dirapikan

Harap dimaklumi ini memang hanya merapikan. Karena sejatinya buku-bukunya masih amburadul untuk pengelompokkannya. Sebenarnya lemari ini sudah pernah saya rapikan dan disusun berdasarkan kelompok bukunya. Ada buku agama, buku pengetahuan umum, buku parenting, buku majalah, dan lain sebagainya. Qodarullah, dikarenakan renovasi rumah yang mengakibatkan debu beterbangan dimana-mana, saya meminta anak-anak untuk membersihkan debunya.

Yang dilakukan oleh anak-anak yaitu mengambil buku-buku tersebut, mengumpulkannya menjadi satu dan langsung merapikan sesuai “ukuran” dan bukan  berdasarkan tipe atau jenis buku. So, ambyar sudah …..

#jurnal2
#buncekbatch1
#kelaskupukupu
#ipbatam
#ibuprofesional
#metodesingpentingmari

Selasa, 17 Maret 2020

Aliran Rasa Kelas Ulat

Buncek Batch 1

Siap menuju proses perubahan ke arah yang lebih baik.

Selayaknya telur yang berubah menjadi ulat. Ulat dengan rakusnya memakan dedaunan "ilmu".

 Dan kini ulat berubah menjadi kepompong, kemudian harus "bertapa" berdiam diri untuk bersiap menjadi kupu-kupu yang cantik. Berdiam diri untuk merenung lebih dalam terhadap makanan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan selama menjadi ulat sebelumnya.

Perubahan ini tentu tidak mudah karena melalui perbagai tantangan.

Bahagia tetap. Jangan lupa bahagia.


#bundacekatan
#ibuprofesional
#kelasulat
#aliranrasakelasulat

Senin, 09 Maret 2020

Aliran rasa kelas Ulat-ulat Buncek


Aliran rasa kelas Ulat-ulat Buncek

            Terus belajar meski tertatih. Dimateri buncek ini sebenarnya ada hal yang menjadi tantangan bagi saya karena masih belum bisa menyimak materi yang disajikan melalui grup facebook dan masuk kelas manajemen emosi dengan menu spesial nya ”healing” di aplikasi telegram. Secara teori masih terus mencoba meresapi dan jujur secara praktek masih jauh dari harapan.

            Untuk di kelas healing sendiri saya masih stay di kelas tersebut dari awal sampai sekarang karena merasa masih perlu banyak belajar dari sini.
Saya suka belajar dan terkadang perlu rambu-rambu untuk tetap terus semangat belajar. Itulah kepada saya juga mengikatkan diri dengan menjadi salah satu pengurus manajer operasional HIMA, agar saya tertular semangat teman-teman yang tetap istiqomah.

HOW WITH MY BUDDY?
            Salah satu sahabat buddy saya mbak Rika mengatakan dirinya masih seperti tong kosong dan masih minder. Huhuhu .....sama....loh dengan diriku.
            Tapi semangatnya buat HIJRAH untuk selalu memperbaiki diri ..... patut saya contek. Tapi hebatnya buddy saya sudah jalan-jalan ke berbagai kelas. Antara lain kelas ruhiyah, ibadah dan cooking. Saya baru ngiri mau masuk kelas tersebut. Ujung dari segala tantangan yang paling berat  adalah komitmen dan konsisten. Iyaaaa ...... saya juga gitu...

BEKAL UNTUK MY BUDDY
Duh malu sebenarnya, mau kasih-kasih bekal. Kuatir tidak cocok dan terkesan menggurui. Maafkan diriku sebelumnya ya my buddy.....mbak Rika...... Semoga bekal yang saya berikan bermanfaat .....





#janganlupabahagia
#jurnalminggu8
#materi8
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional




Senin, 24 Februari 2020

Tips manajemen waktu

Masih lanjutan dari camping kemaren setelah berkenalan dengan orang yang benar-benar baru, maka saya menyiapkan makanan terbaik bagi bunda cekatan yang memilih kelas manajemen waktu.
Ada 3 orang yang kebetulan sama-sama memilih kelas manajemen waktu, yaitu bunda Zulvi, bunda Laeli dan bunda Yulita.

Tips tersebut saya rangkum dari artikel "8 Tips Efektif untuk Manajemen Waktu yang lebih efektif" karya Mutia Isni Rahayu. Lebih detailnya bisa lihat di sini


#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Minggu, 16 Februari 2020

Camping Bunda Cekatan


Kenalan dengan orang yang benar-benar baru, butuh waktu dan bahasa yang pas. Untuk berkenalan saat camping bunda cekatan saya memilih 2 metode. Yang pertama lewat Facebook dan yang kedua lewat WhatsApp.
1. By Facebook
Untuk Facebook saya meng-add pertemanan bunda-bunda yang menggunakan profil buncek. Dan dari 7 orang yang saya add, ketujuhnya menyukai kelas yang berbeda.

2. By WhatsApp
Untuk add perkenalan by WA saya memilih anggota grup Manajer Operasional Himpunan Mahasiswa (ManOp HIMA) karena memang saya tak banyak mengenal mereka. Harapannya bisa saling sharing dan akrab juga sesama ManOp. Ternyata dari 6 orang, kelas favoritnya adalah sebagai berikut:

Kelas Manajemen Waktu masih menjadi favorit bagi para ManOp yang ketje-ketje ini, karena memang harus bisa mengendalikan diri kapan online dan kapan offline.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Senin, 10 Februari 2020

Self Healing dengan Ilmu Tehnik Sadar Nafas



     Didalam keluarga Manajemen Emosi “ Inside Out Family” ada beberapa menu yang bisa dinikmati. Salah satunya Belajar Self Healing. Salah satu tehnik self healing yang bisa kita pelajari yaitu Tehnik Sadar Nafas.
    




Mari Kita Berkenalan dengan TEHNIK SADAR NAFAS.

Step 1 Cobalah tenang sebentar
Step 2 Ambil napas melalui hidung dengan mulut tertutup. Masukkan udara kedalam perut hingga perut mengembung. Kemudian hembuskan melalui hidung lagi dan mulut tetap tertutup.
Step 3 Tetap rileks dan atur nafasnya
Step 4 Lakukan 5x putaran sadar nafas kemudian tanyakan pada diri ”Hai (sebut nama) apa yang kamu ingin aku lakukan agar kita menjadi lebih baik.”
Step 5 Kemudian hening dengan tetap mengatur nafas secara lembut teratur.


Dalam kondisi yang cukup hening akan ada petunjuk dari dalam diri. Nanti akan dimunculkan emosi apakah yang masih tersisa. Terkadang muncul sebuah gambaran slide sebuah peristiwa yang tanpa kita duga.

Cobalah untuk berdialog dengan diri sendiri, karena didalam diri kita ada cahaya kebenaran  yang datangnya dari Allah. Self Healing ini bermanfaat antara lain:

1. Tehnik mengenali diri, memahami diri, memyadari diri untuk kemudian bisa menerima dan berdamai dg diri.
2. Bisa menyelaraskan antara fisik dan emosi.
3. Bisa sebagai penyembuhan diri dan melibatkan obat-obatan.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional



Manfaat kembang 7 rupa

  Indonesia memiliki kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Seperti contohnya tanaman berupa bunga. Berbagai macam dan jenis b...