Artinya:
Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2) kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(3)
Allah
bersumpah demi masa/ waktu tentu ada maksud dan hikmah yang luar biasa didalamnya.
Surah Al ‘Ashr
menjelaskan bahwa manusia akan sangat merugi bila tidak bisa memaksimalkan
waktu yang telah diberikan oleh Allah. Kecuali orang-orang yang beriman yang
mengisi hari-harinya dengan perbuatan yang positif dan bermanfaat bagi
kemaslahatan umat.
Banyak
manusia terlena dengan kegiatan yang kurang bermanfaat dan bahkan tidak
bermanfaat sama sekali. Ada juga yang beribadah secara terus menerus sampai
lupa bahwa kakinya masih menapak di bumi.
“Bekerjalah
seolah-olah kau hidup didunia selamanya, dan beribadahlah seolah-olah esok kau
tiada.”
Setiap
jantung kita berdetak, detakannya seolah menjadi penghitung setiap langkah berjalan
menuju takdir kematian. Setiap tarikan nafas tak terasa akan mengikis jumlah
stok oksigen yang harus kita hirup. Seandainya kita berhenti di tempat tanpa melakukan
apa-apa, waktu tetap berjalan. Tak bisa kita meminta putaran waktu ini untuk
berhenti barang sesaat saja.
“Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)memajukannya. (Al
‘Araf 34)
Banyak
kata-kata mutiara yang muncul berkaitan dengan waktu, seperti:
-
Menunggu adalah membuang-buang waktu
-
Kita hidup didunia hanya sementara, gunakan waktu dengan
sebaik-baiknya
-
Hidup didunia seperti orang yang minum sejenak karena kehausan
-
Dunia ini fana, akhirat abadi selamanya
-
Waktu adalah uang
-
Dan masih banyak lagi
Bila
manusia tahu kapan waktunya ia
meninggal, ketika waktunya masih lama ia akan berleha-leha berbuat sesuka hati
dan ketika mendekati hari kematiannya ia akan beribadah sampai tak sempat lagi beristirahat. Itulah
kenapa Allah rahasiakan kapan waktu seseorang akan meninggal dunia. Agar
sepanjang waktu, manusia selalu bersiap menghadapi hari itu (kematian).
Kita
hidup hanya sementara. Barangsiapa yang
memperbanyak amal maka tak akan menyesal, tapi barangsiapa selalu berbuat
keburukan yang ada hanya penyesalan. Ketika manusia telah selesai mengerjakan
satu pekerjaan, maka ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan.
Orang
Islam sesungguhnya telah diajari secara langsung oleh Allah dan Rasulnya untuk bisa mengatur
waktunya dengan sebaik-baiknya melalui shalat 5 waktu. Waktu-waktu shalat mengajarkan
kita untuk selalu menghargai waktu dan hidup sesuai dengan siklus alam semesta.
Hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian dibidang kesehatan.
Dan yang luar biasa selain kesehatan secara jasmani juga secara rohani.
Sekarang
pertanyaannya, masih adakah waktu luang? apakah waktu luang itu harus
dihabiskan atau kita manfaatkan? Apakah justru terbuang?......
Waktu
adalah hal yang paling berharga yang kita punya tanpa meminta. Semua manusia
memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam sehari dengan jatah umur yang
berbeda-beda sesuai takdir dari Allah. Ada manusia yang hidup sampai tua,
beranak cucu sampai memutih uban rambutnya. Ada yang tutup usia ketika dewasa,
ketika remaja, bahkan ada bayi yang meninggal sebelum terlahir ke dunia. Waktu yang
kita miliki ini hanya modal untuk berusaha memanfaatkannya dengan
sebaik-baiknya agar kita kembali kekampung halaman. Kampung akhirat dimana
nenek moyang kita Adam dan Hawa diciptakan dan tinggal disana saat awal-awal
kehidupan. Atau kita termasuk manusia yang menyia-nyiakan modal usia ini. Saking
sibuknya manusia bekerja dan berusaha, banyak yang terlupa untuk apa dia
diciptakan.
Disinilah
timbul istilah “waktu luang”. Karena seolah-olah semua pekerjaannya selesai dan
dia tidak tau mau mengerjakan apa setelah itu. Bila tidak segera disadari akan
terjadi kemungkinan membiarkan waktu itu berlalu begitu saja, tanpa melakukan
kegiatan apa-apa. Atau bisa jadi “waktu luang” ini sengaja di ciptakan karena capek
dan bosan dengan rutinitas pekerjaannya sehari-hari, sehingga butuh waktu untuk
membangun mood dan semangat untuk kembali melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Ketika kita
berada dalam tahap ini, ingatlah manusia diciptakan bukan tanpa alasan.
1.
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah
Sebagaimana tercantum dalam surat Adh Dhariyat
ayat 56 yang artinya, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
2.
Manusia diciptakan sebagai khalifah.
“Dan (ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di
bumi.” (QS. Al Baqarah ayat 30).
Apakah
Rasulullah punya waktu yang luang? Rasulullah sudah dijamin masuk surga.
Istilahnya sudah pasti ada garansinya masuk surga. Tapi apa kemudian
Beliau santai-santai saja tanpa bekerja
dan beribadah di dunia. Ternyata tidak!!! Walaupun beliau dijamin dengan
surganya Allah, sebagai rasa syukurnya beliau tetap beribadah dengan tekun
sampai bengkak-bengkak kakinya. Melakukan pekerjaan layaknya manusia yang
lainnya. Menggembala, berdagang, berkeluarga dan berdakwah. Bangun pagi sebelum
masuk waktu subuh untuk shalat lail dan memperbanyak ibadah-ibadah lainnya
sampai ketika matahari sepenggalah, kemudian bekerja untuk mencari nafkah bagi
keluarganya. Ketika tiba shalat 5 waktu ditinggalkannya urusan dunia,
untuk menghadap bermunajat kepada Allah
Sang Pencipta. Shalat rawatib dikerjakan sebagai pelengkap shalat wajib. Memimpin
umat, membangun negara, membimbing keluarga sampai urusan rumah tangga tetap
beliau jalankan. Selesai shalat isya tidak perlu begadang tanpa ada keperluan
agar bisa bangun lebih awal, menyambut fajar pagi dengan mengingat syukur
nikmat dari Ilahi. Sungguh bila kita merasa ada waktu luang tanpa tahu apa yang
akan dikerjakan, ketahuilah setiap tarikan nafas kita bisa menjadi dzikir
pengingat kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Kita
sama-sama manusia, betul? Punya interval waktu yang sama “24 jam sehari”, tapi
kenapa prestasinya berbeda?
-
Rasulullah membangun peradaban Islam hanya dalam waktu 23
tahun
-
Imam Bukhari membukukan hadist dari para penghafal hadist,
yang karyanya bisa kita pelajari sampai sekarang ini Kitab Shahih Bukhari
-
Imam Abu
Daud menulis 500 ribu lalu menapisnya menjadi 4,800 hadis yang kemudian
dijadikan isi kitab.
-
Musa (Tahfidz Indonesia) usia 6 tahun sudah khatam tahfidz
30 juz
-
Ahmad dan Kamil di
usia belia juga sudah hafal Al Qur’an berikut letak posisi tulisan
halaman dan barisnya
-
Sedangkan saya , apa
prestasi yang sudah saya capai?.......
Salah satu
rahasia dari para pengukir prestasi tersebut adalah dalam segi management
waktu. Sangat menjaga waktu. Tak ada istilah waktu luang yang terbuang. Semua dipenuhi dengan kegiatan yang
bermanfaat. Selesai satu pekerjaan, cukup istirahat sejenak bukan untuk
bersantai-santai melepas penat tapi justru mempersiapkan amunisi untuk melakukan
pekerjaan yang lain. Beberapa cara mengatur waktu yang efektif antara lain:
1.
Kurangi jam tidur.
Siapa bilang manusia harus tidur 8 jam lamanya. Nabi Muhammad tidur setelah
shalat isya. Setidaknya jam 21.00, kemudian bangun di 2/3 malam. Untuk beribadah
kepada Allah. Bila ingin menghafal Al Qur’an, inilah saat yang paling tepat.
Sebagaimana tercantum dalam surat Al
Muzzamil ayat 6 yang artinya:
“Sungguh, bangun malam itu lebih kuat
(mengisi jiwa) dan (bacaan diwaktu itu) lebih berkesan.” (QS. Al Muzzamil ayat
6)
2.
Maksimalkan waktu perjalanan Anda dengan sesuatu yang bermanfaat.
Sambil jadi sopir bisa berdzikir, bila jadi
penumpang kendaraan roda empat bisa sambil baca Al Qur’an dan buku
pengetahuan. Tak hanya dengan melamun, berbincang tanpa arah tujuan hanya karena
mengalihkan perhatian atau bahkan tidur sepanjang perjalanan.
3.
Satu waktu dua/ tiga kegiatan. Dalam hal ini yang paling lihai
adalah seorang ibu. Sambil menggendong si kecil bisa masak merebus air, cuci
baju di mesin cuci sambil berjalan mencuci piring sekaligus menyampaikan “kultum”
untuk anaknya yang lain belepotan makan nasi yang berserak di lantai.
Semoga kita
termasuk orang-orang yang sadar akan jatah waktu yang hanya sementara didunia,
digunakan secara maksimal untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.
“Waktu
adalah ilmu, waktu adalah ibadah, waktu adalah penambah berkah”
Carilah
ilmu, maka Anda akan semakin tahu, ilmu mu hanya seujung kuku
Yuuuk intip cerita serunya mbak Ovie
https://novitapuspariniblog.wordpress.com
Yuuuk intip cerita serunya mbak Ovie
https://novitapuspariniblog.wordpress.com