Sembuhkan phobia
Phobia pada ketinggian,
phobia pada kecoa, phobia pada hewan? Pernahkah Anda menemui hal semacam itu.
Ya bisa jadi itu dialami oleh orang-orang disekitar Anda atau bahkan justru
Anda sendiri yang phobia.
Apa sih phobia?
Phobia merupakan sebuah
ketakutan yang tidak wajar dan terkadang menimbulkan reaksi yang berlebihan.
Seperti contohnya seorang artis Ruben Onsu yang takut pada ayam. Ayam!!! Aneh
kan? Kalau orang takut pada binatang buas sebuah kewajaran, seperti takut pada
harimau, singa, gajah liar, ular berbisa, dan lainnya.
Tapi takut pada ayam? Apa
yang aneh dengan ayam? Apakah ayam itu menggigit? Justru ayam kita konsumsi
sehari-hari untuk lauk pauk. Rasa takut yang tidak wajar seperti ini merupakan
kelainan/ penyakit gangguan mental (Axietas Phobic) disebut phobia.
Phobia itu sendiri tidak
hanya terpaku pada makhluk hidup, ada juga phobia terhadap suatu benda atau
sebuah kondisi tanpa sebab. Penyebabnya kemungkinan adalah hal-hal traumatis
yang pernah di alami oleh penderita. Contohnya orang phobia dengan laut.
Ternyata dia pernah merasakan trauma sebelumnya karena saudaranya meninggal
karena tenggelam di laut. Ada orang tidak bisa tidur ketika lampu mati di malam
hari, ternyata ketika kecil sering ditakut-takuti bahwa didalam gelap itu ada
hantu.
Kalau Anda sendiri pernah
merasakan phobia apa? Sampai sekarang masih phobia atau sudah sembuh? Bagaimana
proses penyembuhannya? Bagi sebagian orang, phobia terkadang tidak dianggap
sebagai penyakit malah dibuat lucu-lucuan. Mind set ini harus kita ubah demi kesembuhan
si penderita.
Saya sendiri pernah phobia
terhadap genangan air di jalan. Dulu ketika jalan menuju rumah masih berupa
jalan tanah ketika hujan maka akan membentuk genangan air. Suatu ketika
melewati jalan tersebut dengan mengendarai motor, saking licinnya akhirnya
terpeleset dan jatuh. Walaupun tidak menimbulkan luka yang serius ternyata
meninggalkan traumatik. Setiap kali
melihat genangan air di jalan, ada perasaan deg-deg an dan takut. Tangan menjadi
tegang. Karena takut terpeleset lagi. Solusinya saya turun dari sepeda motor.
Sampai-sampai ada satu
kejadian pagi itu saya harus mengantar suami berangkat kerja. Karena saat itu
motor hanya ada 1 kami bergantian maka saya mengantar dan saat pulang suami
berboncengan dengan kawannya. Pergilah kami ke tempat kerja suami dengan
berboncengan, otomatis suami yang di
depan dan saya duduk di belakang. Ups, ada jalan yang rusak parah sehingga
motor harus melewati tepi jalan yang licin, becek dan tergenang airnya. Saat
berangkat dan melewati jalanan tersebut saya tutup mata.
Masalahnya saat suami sudah
sampai di PT maka saya harus pulang naik motor sendirian dan melewati jalan
yang kami lalui tadi. Jarak PT dengan jalanan yang bermasalah tadi lumayan
jauh. Tarrraaa.........
Saat mendekati jalanan dengan genangan air motor berhenti dan saya tak berani
lewat. Dag dig dug haduh bagaimana ini? Cukup lama berhenti. Mau mendorong
motor tidak kuat mau jalan juga tidak berani. Sampai akhirnya ada seorang
bapak-bapak yang juga hendak lewat jalan tersebut. Kalau saya tidak lewat maka
motor bapak itu juga tidak bisa lewat. Akhirnya dengan jujur saya katakan,
“Maaf pak saya nggak bisa lewat sini karena takut”. Bapak itu menolong saya
dengan menyebrangkan motor melewati genangan dan saya jalan kaki.
Alhamdulillah..........
Sembuhkah phobia saya? Belum saat itu. Ada lagi sebuah kejadian yang saya
ingat. Seperti biasa hujan merupakan berkah dari Allah. Ketika pulang kerja di
malam hari, ada genangan air di jalan. Tidak ada angin tidak ada petir tak ada
juga motor atau kendaraan yang lewat selain saya sendiri. E....... tetiba
tumbang gubrakkkk. Yassalam...... Motor hanya lecet sedikit dan baju belepotan
lumpur. Lagi-lagi kejadian itu hanya berasal dari perasaan saya yang masih
phobia.
Sembuhkah phobia saya? Sekarang? Alhamdulillah.... Walaupun belum sembuh
100% tapi saya sudah mulai meminimalisir ketakutan saya. Saya katakan pada diri
saya bahwa saya harus berani dengan tetap berhati-hati. Bila dirasa jalan
terlalu licin bisa di atasi dengan naik motor dengan mengimbangi kaki yang
diturunkan agar tidak oleng. Dan semakin sering saya menemui jalanan seperti
itu lama kelamaan makin hilanglah phobia yang pernah saya alami.