Cari Blog Ini

Rabu, 02 Mei 2018

Ingin ke Australia Gara-gara Neng Koala


“Mbak, saya minta maaf ya mbak. Udah daftar nak ikutan launching tapi lututku lagi sakit. (icon menangis),” itulah isi pesan lewat WhatApp kepada salah satu sahabat yang akan mengadakan kegiatan bedah buku dan launching bukunya yang terbaru.
“Lho, mbak enggak sekarang tapi jum’at depan,” balasnya.
“Huaaaaaaa...... duh saking semangatnya pengen ikutan kirain hari ini lho.” Alhamdulillah senangnya karena masih ada kesempatan untuk belajar dari bedah buku Neng Koala.
Ups, Neng Koala. Apa itu? Saya sendiri pun tak tau awalnya kok judulnya Neng Koala ya. Setelah mendengar dan mengikuti bedah bukunya barulah saya tau.


            Yap, hari itu Jum’at, 27 April 2018 ada 2 agenda kegiatan yang membuat saya sangat bersemangat. Yang pertama kegiatan simulisi Coding Mum dari Bekraf di Universitas Universal dan yang kedua Bedah Buku Neng Koala yang diadakan di Politeknik Batam. Jam 14.30 meluncur ke kampus Politeknik Batam di Lantai 4. We are the first audience, kami  yaitu saya dan salah satu sahabat di Ibu Profesional Batam ternyata kami datang terlalu awal. Tidak apa-apalah dari pada terlambat. Agar mendapat ilmu yang lebih banyak dan bermanfaat.

            Kegiatan di awali pembukaan dan langsung sharing dari Sri Murni, S.IP, M.I.A yang dikenal dengan panggilan mbak Menix. Orang jawa ya kok dipanggil mbak? Asli beliau kelahiran Tebing Tinggi (Sumut) yang selain ibu rumah tangga juga aktif sebagai editor salah satu media massa Tribun Batam dan pengajar di berbagai perguruan Tinggi di Batam. Lebih jauh mengenai mbak Menix bisa ceki-ceki di www.menixnews.com

            Dari sharing mbak Menix, beliau menuliskan 3 artikel buku Neng Koala ini. Why Neng Koala? Neng seperti sebutan seorang wanita dalam bahasa Sunda, yang bahasa ini sudah meng-Indonesia banget. Sementara Koala adalah nama salah satu binatang yang menjadi icon bagi negara Australia. Nah, ternyata buku Neng Koala ini berisi kisah-kisah nyata dari para wanita Indonesia yang berjuang mendapatkan pendidikan dan pengalaman yang luar biasa di luar negeri yaitu di  negara  Australia. Bukan berarti mengecilkan atau menganggap rendah pendidikan yang ada di Indonesia. Tidak!!! Tapi semua ini dilakukan demi keluarga dan negara Indonesia. Adanya buku ini adalah untuk menginspirasi kaum muda Indonesia, para wanita khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Buku ini seolah-olah mengatakan, “Kami saja bisa, tentu kamu lebih bisa lagi. Ayoo kamu bisa!!!”.

            Perjuangan untuk bisa ke Aussie memang tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Tidak seringan perkataan. Ada yang kesana melalui jalur beasiswa, pertukaran pelajar, magang, short course dan volunteering. Selain menceritakan tips-tips agar berhasil dalam mendapatkan beasiswa seperti yang dialami oleh mbak Menix  sampai-sampai ada permintaan maaf dari sang suami karena telah menghamilinya (loh kok bisa, kepoin lah bukunya) ternyata masih banyak tips dan trik yang bermanfaat agar bisa bertahan di negeri orang.

            Kemudian sharing yang kedua dari mbak Lusia Efriani Kiroyan seorang social entrepreneur sekaligus Founder dan CEO dari Cinderella from Indonesia Center. Bagaimana awal kehidupannya semenjak sekolah dan kuliah kemudian menikah. Kegagalan yang membuatnya semakin bangkit dari keterpurukan dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Dari perjalanannya ke luar negeri ternyata menjadi ide brilliant untuk membuat branding “Batik Girl” yang  sekaligus memberdayakan para wanita napi di lapas-lapas yang ada di Batam dan Bali. Masih banyak kegiatan beliau di bidang sosial dan sangat besar perhatiannya kepada anak-anak penderita kanker dan penyandang disabilitas. Look at Instagram @cinderella_from_indonesia.

            Di akhir sesi ada penyerahan bantuan buku untuk perpustakaan Poltek dan perpustakaan keliling serta bagi-bagi doorprise berupa buku dan boneka “Batik Girl”.
            Itu sekilas info yang saya sampaikan dari Bedah buku Neng Koala yang materinya langsung dari 2 narasumber  yang sekaligus pelaku dari kisah yang ada di buku ini. Kisah yang lainnya makin menarik untuk dibaca, dicermati dan diambil manfaatnya.
            Jujur saya sangat suka membaca buku cerita baik fiksi maupun non fiksi. Berapa banyak halaman yang ada didalamnya biasanya sekali lahab langsung habis, sekali duduk bisa selesai dalam waktu singkat. Kali ini berbeda.........

       Rasanya bermacam-macam, adakalanya saya tertawa membaca kisah-kisah yang ada didalamnya. Namun yang paling banyak adalah air mata haru mengikuti cerita perjuangan para kartini masa kini wanita-wanita hebat yang terus memperjuangkan hal terbaik dalam hidupnya dan bagi keluarganya serta negara.

            Ya, sebagian cerita dalam buku ini adalah ibu rumah tangga, ada juga single parent. Terasa betul bagaimana perjuangan mensinkronkan antara urusan dengan suami, anak, mertua, orang tua dan tempat dimana dia bekerja. Ada yang meninggalkan keluarganya di tanah air, ada yang membawa serta anak dan suaminya bahkan ada yang membawa ke-2 anaknya yang autis. Imposible!!! Are you sure? Jawabnya tidak ada yang tidak mungkin.

            Apakah urusan kuliah di luar negeri berjalan mulus seperti yang diinginkan? Pada saat yang sama harus mengejar kuliah sesuai target tapi di sisi lain juga harus mencari tambahan uang untuk biaya keluarga. Bagaimana saat kegagalan itu terjadi? Ada juga seorang penyandang disabilitas yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di sana. Amazing. Bisakah?

Cerita lainnya yang sangat mengispirasi lihat di www.nengkoala.id

Subhanallah......

            Sungguh luar biasa Allah ciptakan seorang wanita. Setelah membaca tuntas buku Neng Koala saya jadi bermimpi ingin kesana. Ingin merasakan sendiri bagaimana kehidupan di Australia. Australia menjadi negara ke-3 yang ingin saya kunjungi setelah Mekkah dan Madinah. Aamiin semoga Allah memudahkan.

            Ingin ke Australia Gara-gara Neng Koala sebutlah  begitu. Buku ini benar-benar menginspirasi saya. Kalau tujuannya hanya main-main atau liburan itu bukan alasan saya. Ada beberapa point yang sangat ingin saya pelajari dari negeri Kanguru ini. Salah satu di antaranya adalah tentang bagaimana detail sistem pendidikan anak, yang dimulai dari nursery room kemudian child care dan jenjang pendidikan di atasnya. Saya yakin ada hal-hal yang menarik dan bagus yang bisa kita adopsi dan diterapkan di Indonesia sehingga kedepannya Indonesia lebih  mantap dan lebih maju sistem pendidikannya sehingga bisa menghasilkan generasi terbaik.

by Alumi Ulum

Manfaat kembang 7 rupa

  Indonesia memiliki kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Seperti contohnya tanaman berupa bunga. Berbagai macam dan jenis b...