“Ummi bukalah semangkanya. Adik mau semangkanya.” Rengek
an si kecil karena melihat ada semangka yang saya taruh di meja makan.
Alhamdulillah tadi
ada wali murid yang memberikan semangka 1 biji.
“Iya boleh, ambillah piring besar dan pisaunya.” Kata
saya.
“Iya dik ambil bawa sini, kakak yang bukain” kata si
sulung.
Tak berapa lama si kecil semangat pergi ke dapur
untuk mengambil piring dan pisau. Tapi ternyata yang diambil malah sebuah
mangkok.
“Yah adik. Bukan itulah. Ambilnya piring.” Kata si
sulung.
Si kecil tertawa dan menyahut “O, piring. “ sambil
memegang dahinya pura-pura lupa.
Akhirnya kami semua tertawa kecuali abinya yang masih
berada di Mushola.
Si sulung sudah terampil memegang pisau dan membelah
semangka menjadi 2 bagian. Di sisakan setengah untuk dimakan besoknya. Sambil
menunggu semangka selesai dibelah, saya menelepon neneknya di kampung.
Mendengar suara neneknya di HP mereka semuanya tersenyum dan tertawa sambil
memanggil nama neneknya dan kakeknya. Sebenarnya sudah lama mereka meminta
untuk menelepon, akan tetapi saat bisa menelepon ternyata sinyal di kampung
timbul tenggelam sehingga tidak bisa tersambung. Lain waktu sekalinya saya bisa
menelepon eh, anak2 lagi main di luar rumah sehingga tidak bisa ngobrol dengan
neneknya.
Alhamdulillah
Berkumpul dan tertawa
bersama mereka adalah sebuah kebahagiaan yang sangat berharga.
#hari 7
#game level 1
#tantangan 10 hari
#komunikasi produktif
#institut ibu profesional