Cari Blog Ini

Rabu, 30 Mei 2018

Olahraga versi emak-emak



Ayo mak olahraga.
“Walah-walah olahraga apa. Ini aja ngerjain kerjaan rumah nggak selesai-selesai udah lebih itu dari olahraga. Ini  aja mondar-mandir ke dapur ke kamar mandi ke kamar tidur kalau mau dihitung berapa kilo meter perjalanan ini. Udah lebih dari pada marathon. Belum lagi nyuci, nyapu, nyikat, gosok baju, gendong anak. Udahlah mubadzir saya tak ada waktu untuk yang begitu-begituan.”

Pernah dengar kata-kata seperti itu nggak ya. Itu makna olahraga versi emak-emak.
Olahraga sangat beragam maknanya. Pada dasarnya olahraga adalah sebuah aktivitas yang melibatkan anggota tubuh baik jasmani maupun rohani seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Olahraga tidak hanya aktivitas fisik bukan? Contohnya catur, tidak membutuhkan aktivitas fisik tetapi juga termasuk cabang olahraga. Olahraga hampir sama dengan olah jiwa.


Nah kalau emak-emak apa ya olahraga yang cocok. Tidak ada teori yang absolut bahwa seorang emak-emak (ibu rumah tangga) bahwa olahraga yang cocok dilakukannya harus begini dan begitu. Flashback sejenak dengan olahraga yang pernah dilakukan sebelum jadi emak-emak. Pertanyaan berikut ini mungkin bisa membantu antara lain:

1. Dulu sewaktu sekolah tingkat SD, SMP dan SMA olahraga apa yang sering kamu lakukan dan yang kamu sukai? Boleh lebih dari satu bila realnya seperti itu.
2. Setelah lulus SMA olahraga apa yang pernah kamu tekuni?
3. Pernahkah kamu mengikuti sebuah event olahraga? Jenis olahraga apa?
4. Pernahkah kamu menjuarai sebuah pertandingan olahraga?
5. Siapa atlit olahraga yang kamu sukai? Alasannya....

Dengan sedikit flashback dari pengalaman masa lalu bisa jadi akan membangkitkan lagi semangatmu untuk olahraga dan menentukan jenis olahraga yang cocok. Ada yang berbedakah aktivitas olahraga sebelum dan sesudah berganti profesi menjadi ibu rumah tangga? Beda jauh? Tenanglah engkau tidak sendiri. Tidak beda jauh dengan saya.

Sewaktu SD suka olahraga senam SKJ pernah ikut lomba tapi tak juara, pernah ikut lomba kasti dan kalah lagi, setiap hari jalan kaki naik turun gunung, mendapat tugas memanjat pohon petai cina untuk makan kambing dan suka bergelantungan di palang bambu dengan posisi kaki di atas dan kepala dibawah. Wuiiihhh.... waktu kecil seperti punya ilmu meringankan tubuh.

Sekolah SMP setiap hari berjalan kaki dengan jarak yang lebih jauh daripada sekolah SD. Lebih baik jalan kaki daripada naik angkutan karena bisa hemat uang jajan. Paling jago olahraga berjalan kayang dan hand stand atau apa ya istilahnya. Posisi kepala di bawah kemudian kaki di pegang oleh kawan atau disandarkan ke tembok.

Ketika SMA pilihan olahraga makin banyak. Ikut kegiatan ekstra Volley putri dan basket serta senam. Saking seringnya ikut olahraga bila jeda seminggu atau 2 minggu tidak melakukannya badan malah terasa pegal-pegal. Setelah lulus SMA mulailah jarang sekali berolahraga. Ketika kuliah dan kerja waktu habis untuk belajar dan hal-hal yang lainnya. Tidak lagi fokus olahraga seperti ketika SMA. Dan ketika berumah tangga plus memiliki anak waktu sepertinya tercurah untuk anak dan rumah.

Anehnya ketika sebelum berumah tangga saya termasuk orang yang rawan gemuk. Berat badan naik turun dari 50-60 kg. Semenjak hamil anak pertama berat badan saya cenderung turun. Normalnya 55 kg, ketika hamil malah 45 kg. Orang bilang karena faktor genetik. Dan sampai sekarang ini beberapa waktu yang lalu saya mencoba menambah berat badan dengan menabrak pantangan orang diet, seperti memperbanyak makan malam tapi berat badan masih juga seperti biasanya, di bawah 50 kg. Akhirnya..... ah tidak usah gemuk-gemuk lah. Mau kurus atau gemuk yang penting sehat dan lakukan gaya hidup sehat ya...... Kalau gemuk nanti juga susah bawa badan serta berpotensi terkena berbagai macam penyakit.

Dan alhamdulillah kali ini ada ide kreatif dari salah satu sahabat untuk menulis perihal olahraga.
Baca profil emak-emak yang kreatif dan kece badai ini di liliesher.com

Pesan buat emak-emak boleh juga buat bapak-bapak yang  lemaknya sudah bertumpuk di mana-mana,  dan buat Anda yang peduli kesehatan,  jangan malas olahraga!!!!!

Berikut adalah tips praktis berolahraga spesial untuk emak-emak dan untuk orang-orang yang peduli kesehatan pada umumnya.

1. Olahraga tidak harus di waktu-waktu tertentu, tapi kapan sempat yukk luangkan. Disela-sela kerja maupun aktivitas lain 5 menit atau 10 menit lakukan gerakan-gerakan ringan yang bisa memperlancar peredaran darah dan mengurangi stress.
2. Bila melakukan olahraga yang berat seperti senam, bulu tangkis, volley, dll jangan lupa pemanasan.
3. Perhatikan jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh dan umur. Ini penting agar tidak terjadi cedera yang serius. Makin berumur tulang makin rapuh. Bila terjadi cedera tulang maka akan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyembuhan dibandingkan dengan anak kecil.
4. Manfaatkan apa yang ada. Tak ada barbel sebagai penggantinya anak juga bisa dipakai sebagai pengganti barbel ya......
5. Olahraga tidak harus di sebuah tempat khusus. Tapi bisa dilakukan di rumah, di tempat kerja, di jalan, di mall, dll. Di mall? Iya mak.... jalan-jalan di mall itu juga olahraga loh apalagi sambil gendong anak. Lebih enak lagi kalau bawa ATM berjalan (baca: suami) yang siap bayarin belanjaan. Hehe....



Minggu, 20 Mei 2018

Coding Mum Batam 2018 Part 2


                Pertemuan pra pelatihan diadakan pada hari Jum’at tanggal 27 April 2018. Bertempat di Universitas Universal. Setelah berkali-kali melihat lokasi yang ada di google map dan bertanya kepada teman-teman akhirnya ada gambaran. Mohon di maklumi karena saya jarang melewati atau pergi ke area tersebut.

Universitas Universal
Jl. Raja H. Fisabilillah No.38, Sungai Panas, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444
(0778) 473399
                                                
                Dengan persiapan laptop, cus .... berangkat tanpa tahu sebenarnya jalan menuju kesana. Tahunya hanya ketika sudah sampai masjid Raya Batam belok kiri terus dan sampai Hotel Sahid (beberapa hari sebelumnya pernah ke sebuah acara di hotel ini jadi sudah tau lokasinya walau belum hafal sekali). Dan ah...pokoknya lanjut terus kemudian belok dulu ke minimarket. Ngapain di minimarket? Yap beli cemilan plus air mineral dan yang paling penting adalah bertanya kepada kasirnya dimana letak Universitas Universal.

“Mbak, maaf mau nanya. Mbak tau nggak dimana itu Universitas Universal.” Tanyaku.
“Ehm Universitas Universal? E mana ya.” Jawab kasir.
“Ini mbak alamatnya di Vihara Maitreya”, kataku.
“O, Vihara. Ini mbak terus aja sedikit nanti putar balik ke kanan. Setelah itu belok kiri masuk sedikit saja nanti sudah sampai,” jawab kasir.
“Hm, yang itu ya. Oh, apa yang puncak bangunannya yang ada profil-profilnya itu ya. Oke-oke terima kasih ya mbak.” Lanjutku

                Setelah keluar dari minimarket  melanjutkan perjalanan dan menyebrang ke kanan dan putar balik. Kemudian belok kiri terbaca di situ Ruko Kintamani. Entahlah sepertinya saya pernah membaca alamat ini sebelumnya. Di kejauhan terdapat tulisan Universitas Universal. Alhamdulillah..... Awalnya bingung mau masuk lewat gerbang yang mana. Tapi mumpung ada pak satpam langsung saja masuk di gerbang dan bertanya,
 “Maaf pak, mau bertanya tempat pelatihan untuk Coding Mum di Universitas Universal”.
“Oiya ibu masuk saja ke belakang sana, itu gedungnya. Nanti parkir di sebelah kiri ya.” Kata Pak satpam.
“Baik pak terima kasih”, kataku sambil berlalu dari situ.
 
Universitas Universal
                Bangunan lokasi ini yang paling depan adalah Vihara dan di belakangnya ada bangunan Sekolah Maitreya. Kemudian ada lagi gedung bertingkat 5 lantai yaitu Universitas Universal. Setelah memarkir sepeda motor bergegas masuk ke gedung yang di maksud. Kanan kiri terlihat banyak orang-orang keturunan Chinese. “O ini sekolahan nya orang Cina mungkin” hatiku bergumam.
“Wah nanti saya di anggap aneh apa tidak ya?”, pikiranku mengembara kemana-mana.
Kemana-mana modal bertanya, sebelum ke ruangan yang dimaksud tanya lagi dengan orang yang didekat loker.  Kemudian menuju ke ruangan yang dimaksud dengan naik tangga. Tidak ada lift untuk naik ke atas. Hosh hosh....lumayan juga ya kalau setiap hari naik turun begini. Sehat karena olahraga naik turun tangga. Memang unik ya. Bukan karena tak ada uang pastinya untuk membuat lift tapi tentu ada filosofi  dan maksud tersendiri.

                Naik tangga...lantai 2....lantai 3.....Baiklah satu lagi ke lantai 4 dan mencari ruangan 415. Ini bacaannya 411, ehm bukan...lanjut lagi 412, jalan lagi 413  terus jalan 414 ayo terus cari 415. Mana ya kok adanya kamar mandi. Hei, lihat itu ada tulisan spanduk kecil Coding Mum, nah itu dia Alhamdulillah ketemu juga ruangannya. Eh diketuk apa tidak ya. Sepertinya dari luar sepi-sepi saja. Apa sudah masuk semua ya. Dengan nafas yang masih ngos-ngosan tarik nafas wush-wush sepertinya saya terlambat. Dengan ragu buka pintu ruangan pelan-pelan karena takut mengganggu tarrra.......... Sudah ada orang di dalam ruangan. Dikatakan banyak orang tidak tapi dikatakan sedikit juga tidak. Yang pasti banyak yang belum saya kenal. Disusul dengan kedatangan peserta-peserta yang lain dan ada 5 orang yang sudah saya kenal sebelumnya di komunitas Ibu Profesional dan Blogger Kepri.

                Tak berapa lama acara dimulai dengan perkenalan dari Bekraf dan Kolla. Dan dilanjutkan acara yang kedua simulasi pelatihan oleh mbak Gita Cita Puspita (hm...masih muda banget ternyata). Sebelum masuk materi mbak Gita memperkenalkan para calon mentor yang akan membimbing kami dalam belajar. Ada kurang lebih 10 orang  calon mentor. Banyak ya. “Apa mereka nanti akan di jadwalkan per shift ya. Atau mungkin hari ini beberapa orang dan besoknya bergantian. “ pikiran saya asal menebak.


                Dari beberapa calon mentor  cuma ada satu bidadari. Namanya Titi Arimbi atau Titi Arimba ya? Aish bolehlah ternyata bidadari pun ada yang bisa dan ahli di bidang ini. Setelah perkenalan para mentor dilanjutkan dengan perkenalan seluruh peserta satu per satu. Para peserta mengenalkan diri dengan disertai mengapa dan apa motivasi mereka ingin ikut kegiatan ini.

Jreng-jreng acara inti nya dibukalah lesson 1 dengan judul “Internet dan Web Developer” . Saya sudah bersiap-siap bila otak ini tidak mampu menampung materi pada hari itu.

Akhirnya.....lihat kelanjutannya di Part 3

persiapan ramadhan bersama keluarga



Syukur Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada kami sekeluarga untuk berjumpa dengan bulan ramadan 1439 H. Dikarenakan tahun-tahun sebelumnya masih banyak kekurangan dalam melaksanakan ibadah, tahun ini kami lebih maksimal lagi ibadahnya.

Baca juga https://ummza.blogspot.co.id/2018/05/menjadikan-ananda-cinta-ramadhan.html?m=1

Yang menjadi catatan untuk tahun ini adalah:

  • 1.    Tahun ini si bungsu sudah mulai berlatih untuk puasa walau masih setengah hari
  • 2.  Meminimalisir minuman es saat buka puasa karena kurang bagus untuk kesehatan dan alhamdulillah juga didukung dengan anggota keluarga yang lain. Diganti dengan air putih hangat
  • 3.  Waktu buka puasa dan sahur adalah waktu bersama keluarga (quality time)
  • 4.   Saat berbuka puasa usahakan makanan yang biasa di sediakan setiap hari atau menu sederhana karena sejatinya buka puasa jangan sampai seperti ajang balas dendam karena siang tidak makan. (Diawali dengan minum air putih dan kurma)
  • 5.    Saat sahur usahakan walaupun tidak istimewa tetapi yang menggugah selera karena makan saat pagi hari terkadang kurang mood
  • 6.    No-TV karena saat ini terlalu banyak acara TV yang tidak bermanfaat. Seandainya pun ada terkadang iklan nya malah tidak mendidik
  • 7.   Membuat list kegiatan yang akan kami lakukan selama ramadhan, seperti kegiatan sebelum buka puasa dengan tadarus, hafalan, materi akhlak, kegiatan sosial, berbagi, dll
  • 8.   Ramadhan kali ini kami ingin membuat project  “TOPLES SYUKUR”. Sebelum tidur setiap anggota keluarga menulis satu hal yang paling disyukuri hari itu. Kemudian kertas tadi di lipat dan di masukkan toples. Buka toplesnya hanya pada saat Idul Fitri.

Selamat berpuasa. Lakukan persiapan bersama yang kreatif.

Kamis, 17 Mei 2018

Coding Mum Batam 2018 Belajar dari Nol Part 1

Gratis.... Gratis........
Belajar Coding

     Hm, ..... membaca info pelatihan yang gratis-gratis jadi penasaran belajar apa itu. Kalau dari kata-katanya saya mengartikan sendiri  kata “coding” berasal dari bahasa Inggris kata “code + ing”.  Ketika ada yang bertanya apa itu coding ? Tak taulah saya, kayaknya ya itulah kode-kode gitu. Wohhoo..... baru dapat informasinya sekarang.




Untung Alhamdulillah ketika dapat informasi ini melalui grup WhatApp tinggal beberapa hari lagi sudah tutup. Asli dari baca informasi itu, pemahaman saya adalah:
  • 1   Tidak tahu apa itu coding
  • 2.  Pelatihannya selama 8 kali pertemuan (kok lama ya? Kuatir tidak bisa hadir. Udah GR duluan ya kalau bisa masuk seleksi)
  • 3.  Tempat pelatihan tidak tahu dimana tempatnya
  • 4.  Dari syaratnya insya Allah masuk kriteria


      Bismillah, isi formulir pendaftaran. Syukur-syukur bisa masuk karena kegiatan ini di adakan oleh bekraf.go.id dan di Batam hanya di pilih dan diseleksi 20 orang saja. Diskusi dengan teman-teman di grup, ada yang menyampaikan bahwa coding itu belajar membuat website. Iyakah syukur Alhamdulillah kalau seperti itu. That’s one of my dream.

     Tanggal 24 April 2018 tiba-tiba nomer WA dimasukkan ke grup Coding Mum Batam 2018, ada 2 sahabat dari Ibu Profesional dan 4 sahabat Blogger Kepri yang juga masuk ke grup tersebut. Kalau bahasa sahabat saya katanya 4L (empat el) Lo Lagi Lo Lagi. Grup diawali dengan salam perkenalan dari admin:

“Perkenalkan nama saya Gita, saya adalah trainer dan salah satu tim Coding Mum. Kita akan berjumpa saat simulasi kelas mum. Sampai bertemu di Batam ya semua. (smile)”

   Itu artinya Alhamdulillah ternyata saya masuk seleksi. Tapi penasaran juga dengan bahasa perkenalannya mbak Gita. Kok infonya sampai bertemu di Batam, memangnya posisi mbak Gita dimana ya? Ternyata oh ternyata memang tinggalnya di Jakarta. Horayy tepuk tangan yang meriahhh..... Rasa penasaran saya tentang apa itu coding dan apa saja yang akan dipelajari diwakili oleh pertanyaan salah satu peserta yang menanyakan hal tersebut kepada admin.

Berikut adalah hal-hal yang akan dipelajari antara lain:
  • 1. Pertemuan Pertama Berkenalan dengan teknologi pembuatan website, mulai dari orang atau profesi yang terlibat dalam teknologi pembuatan website, software yang digunakan untuk membuat website dan bahasa yang digunakan dalam pembuatan website
  • 2. Pertemuan Ke-2, 3, 4 Belajar bahasa yang digunakan dalam pembuatan web
  • 3. Pertemuan ke-5 Belajar alat bantu untuk memudahkan membuat web
  • 4. Pertemuan ke-6 & 7 mulai membuat web impian
  • 5. Pertemuan ke-8 presentasi


     Sebelum mulai kelas ada simulasi kelas dan pembukaan Coding Mum Batam yang di laksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 April 2018.

Sedangkan informasi  jadwal kelasnya dari jam 13.00-16.00 WIB:
  • 1. Senin, 30 April 2018
  • 2. Rabu, 02 Mei 2018
  • 3. Kamis, 03 Mei 2018
  • 4. Jum’at, 04 Mei 2018
  • 5. Senin, 07 Mei 2018
  • 6. Selasa, 08 Mei 2018
  • 7. Rabu, 09 Mei 2018
  • 8. Jumat, 11 Mei 2018


Informasi sudah dari tanggal 24 April dan pelaksanaan mulai tanggal 27 April 2018. Tiga hari lagi..... ah seperti apa ya belajarnya nanti. Bikin sakit kepala apa tidak ya? Pelatihan coding mum yang pertama kali  saya ikuti kali ini benar-benar belajar dari nol.


Kamis, 10 Mei 2018

Dunia baru bagi seorang ibu, suka atau duka?


Review Blog si Ibuk

                Ide menulis artikel bisa berasal dari mana saja seperti artikel kali ini berasal dari ide brillian si Ibuk Desy Oktafia. Hm jangan salah sebut ya....... Oktafia bukan oktafiani. Ibu muda yang satu ini baru memiliki satu putra (Khalid) dan sebentar lagi launching anak yang kedua. Tidak mudah bagi seorang wanita karir kemudian memutuskan untuk resign dan fokus ke urusan domestik rumah tangga. Yang awalnya di dunia kerja dengan segala rutinitasnya  kini berpindah ke sebuah dunia baru bagi seorang ibu, banyak sukanya atau dukanya ya?

Apakah Anda pernah mengalaminya?

                Menjadi seorang ibu yang tidak ada sekolahnya tentu tidak mudah ya. Hayo siapa bilang mudah. Apa pasal? Ya karena sewaktu sekolah kan juga tidak diajari bagaimana seorang ibu yang baik dan benar. Adanya pelajaran ini pelajaran itu dan mata kuliah ini mata kuliah itu. Bekal menjadi seorang ibu justru kebanyakan di dapatkan melalui pengalaman, contohnya dengan melihat ibu kita sendiri, belajar dari referensi buku, bertanya kepada ibu mertua ya kan buk?

                Hal-hal yang dialami oleh ibu-ibu jaman now bisa jadi berbeda dengan ibu-ibu jaman old. Seperti memutuskan resign dari pekerjaan si Ibuk di sebuah bank bukanlah sebuah keputusan yang mudah diambil.  Kehadiran buah hati membawa kebahagiaan tersendiri. Ketika sedang mengandung berasa capeknya, makan tak enak, tidur tak nyenyak tapi beratnya dan sakitnya ketika melahirkan hilang seketika saat mendengar tangisan pertama si buah hati. Terharu antara suka dan duka, menjadi ibu itu luar biasa rasanya.

                Sang buah hati merupakan anugerah dari Allah sekaligus ujian. Satu paket ya komplit. Ada saatnya kita sangat bahagia. Ada saatnya kita harus sabar mengelus dada, ambil nafas yang puanjang, tahan tahan tahan..... jangan lupa dilepaskan. Biar tidak sesak menghadapi ujian. Bagaimana si kecil bisa membuat kita tersenyum, tertawa dan garuk garuk kepala atau bahkan ingin mencakar-cakar tembok (ssstttt ini pernyataan si Ibuk ya).

Bagaimana dunia baru bagi seorang ibu ini bisa dibaca di blog www.desyoktafia.com

                Saya sendiri tertarik dengan tema cakap mamak nya si Ibuk. Ada beberapa tema yang sudah di angkat yang  menceritakan bagaimana keseruan menjadi seorang ibu, antara lain:
1.       Mamakku aturanku (Mantap makk, karena beda anak beda penanganannya, beda masalah beda solusinya)
2.       Kisah resep gagal (Awal-awal resep gagal, eh belakangan malah puinter walau tetap menghindari masakan yang biasa dimasak mertua, bukan gak mau tapi takut kalah saing ding! Wkwkwk)
3.       Bahagia menjadi ibu (iya mak bahagia... walau ada kejadian yang beti beti sama ai... biasa warna-warni dunia ibu dan anak)
4.       Hal tak terduga bersama khalid (saat membaca artikel ini mau ketawa juga bawaannya, hm kok ada yang sama ya, lah kok bisa ya ixixixi)
5.       7 Ide bermain dirumah ala khalid (bisa nih dipraktekin di rumah kite)
  
                Dari sekian banyak artikelnya di blog ini tema yang paling sering di angkat yaitu cerita khalid dan parenting.  Memang si Ibuk ini excited  perihal dunia ibu ya sesuai dengan tagarnya. Antara tema cerita khalid dengan parenting kan hampir sama tak jauh-jauh dari cerita anak dan orang tua.  Keseruan dengan anak ternyata bisa jadi cerita dan artikel yang bermanfaat terutama bagi ibu-ibu lainnya. Ngintip di blog si Ibuk ini gaya bahasanya bikin ketawa karena lucu. Banyak artikelnya yang memakai bahasa ngobrol out of KBBI. Tapi justru asyik dibaca. Bisa jadi memang itulah style nya ya, kreasi itu tanpa batas kok yang membatasi cuma rasa malas hehehe. Atau gaya bahasa si Ibuk ini ada  dipengaruhi dari kesukaannya terhadap Raditya Dika. Eits kalau mau tahu intip aja deh blognya biar nggak penasaran. Hati-hati lo penasaran bikin gentanyangan....ea.....

Rabu, 02 Mei 2018

Ingin ke Australia Gara-gara Neng Koala


“Mbak, saya minta maaf ya mbak. Udah daftar nak ikutan launching tapi lututku lagi sakit. (icon menangis),” itulah isi pesan lewat WhatApp kepada salah satu sahabat yang akan mengadakan kegiatan bedah buku dan launching bukunya yang terbaru.
“Lho, mbak enggak sekarang tapi jum’at depan,” balasnya.
“Huaaaaaaa...... duh saking semangatnya pengen ikutan kirain hari ini lho.” Alhamdulillah senangnya karena masih ada kesempatan untuk belajar dari bedah buku Neng Koala.
Ups, Neng Koala. Apa itu? Saya sendiri pun tak tau awalnya kok judulnya Neng Koala ya. Setelah mendengar dan mengikuti bedah bukunya barulah saya tau.


            Yap, hari itu Jum’at, 27 April 2018 ada 2 agenda kegiatan yang membuat saya sangat bersemangat. Yang pertama kegiatan simulisi Coding Mum dari Bekraf di Universitas Universal dan yang kedua Bedah Buku Neng Koala yang diadakan di Politeknik Batam. Jam 14.30 meluncur ke kampus Politeknik Batam di Lantai 4. We are the first audience, kami  yaitu saya dan salah satu sahabat di Ibu Profesional Batam ternyata kami datang terlalu awal. Tidak apa-apalah dari pada terlambat. Agar mendapat ilmu yang lebih banyak dan bermanfaat.

            Kegiatan di awali pembukaan dan langsung sharing dari Sri Murni, S.IP, M.I.A yang dikenal dengan panggilan mbak Menix. Orang jawa ya kok dipanggil mbak? Asli beliau kelahiran Tebing Tinggi (Sumut) yang selain ibu rumah tangga juga aktif sebagai editor salah satu media massa Tribun Batam dan pengajar di berbagai perguruan Tinggi di Batam. Lebih jauh mengenai mbak Menix bisa ceki-ceki di www.menixnews.com

            Dari sharing mbak Menix, beliau menuliskan 3 artikel buku Neng Koala ini. Why Neng Koala? Neng seperti sebutan seorang wanita dalam bahasa Sunda, yang bahasa ini sudah meng-Indonesia banget. Sementara Koala adalah nama salah satu binatang yang menjadi icon bagi negara Australia. Nah, ternyata buku Neng Koala ini berisi kisah-kisah nyata dari para wanita Indonesia yang berjuang mendapatkan pendidikan dan pengalaman yang luar biasa di luar negeri yaitu di  negara  Australia. Bukan berarti mengecilkan atau menganggap rendah pendidikan yang ada di Indonesia. Tidak!!! Tapi semua ini dilakukan demi keluarga dan negara Indonesia. Adanya buku ini adalah untuk menginspirasi kaum muda Indonesia, para wanita khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Buku ini seolah-olah mengatakan, “Kami saja bisa, tentu kamu lebih bisa lagi. Ayoo kamu bisa!!!”.

            Perjuangan untuk bisa ke Aussie memang tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Tidak seringan perkataan. Ada yang kesana melalui jalur beasiswa, pertukaran pelajar, magang, short course dan volunteering. Selain menceritakan tips-tips agar berhasil dalam mendapatkan beasiswa seperti yang dialami oleh mbak Menix  sampai-sampai ada permintaan maaf dari sang suami karena telah menghamilinya (loh kok bisa, kepoin lah bukunya) ternyata masih banyak tips dan trik yang bermanfaat agar bisa bertahan di negeri orang.

            Kemudian sharing yang kedua dari mbak Lusia Efriani Kiroyan seorang social entrepreneur sekaligus Founder dan CEO dari Cinderella from Indonesia Center. Bagaimana awal kehidupannya semenjak sekolah dan kuliah kemudian menikah. Kegagalan yang membuatnya semakin bangkit dari keterpurukan dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Dari perjalanannya ke luar negeri ternyata menjadi ide brilliant untuk membuat branding “Batik Girl” yang  sekaligus memberdayakan para wanita napi di lapas-lapas yang ada di Batam dan Bali. Masih banyak kegiatan beliau di bidang sosial dan sangat besar perhatiannya kepada anak-anak penderita kanker dan penyandang disabilitas. Look at Instagram @cinderella_from_indonesia.

            Di akhir sesi ada penyerahan bantuan buku untuk perpustakaan Poltek dan perpustakaan keliling serta bagi-bagi doorprise berupa buku dan boneka “Batik Girl”.
            Itu sekilas info yang saya sampaikan dari Bedah buku Neng Koala yang materinya langsung dari 2 narasumber  yang sekaligus pelaku dari kisah yang ada di buku ini. Kisah yang lainnya makin menarik untuk dibaca, dicermati dan diambil manfaatnya.
            Jujur saya sangat suka membaca buku cerita baik fiksi maupun non fiksi. Berapa banyak halaman yang ada didalamnya biasanya sekali lahab langsung habis, sekali duduk bisa selesai dalam waktu singkat. Kali ini berbeda.........

       Rasanya bermacam-macam, adakalanya saya tertawa membaca kisah-kisah yang ada didalamnya. Namun yang paling banyak adalah air mata haru mengikuti cerita perjuangan para kartini masa kini wanita-wanita hebat yang terus memperjuangkan hal terbaik dalam hidupnya dan bagi keluarganya serta negara.

            Ya, sebagian cerita dalam buku ini adalah ibu rumah tangga, ada juga single parent. Terasa betul bagaimana perjuangan mensinkronkan antara urusan dengan suami, anak, mertua, orang tua dan tempat dimana dia bekerja. Ada yang meninggalkan keluarganya di tanah air, ada yang membawa serta anak dan suaminya bahkan ada yang membawa ke-2 anaknya yang autis. Imposible!!! Are you sure? Jawabnya tidak ada yang tidak mungkin.

            Apakah urusan kuliah di luar negeri berjalan mulus seperti yang diinginkan? Pada saat yang sama harus mengejar kuliah sesuai target tapi di sisi lain juga harus mencari tambahan uang untuk biaya keluarga. Bagaimana saat kegagalan itu terjadi? Ada juga seorang penyandang disabilitas yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di sana. Amazing. Bisakah?

Cerita lainnya yang sangat mengispirasi lihat di www.nengkoala.id

Subhanallah......

            Sungguh luar biasa Allah ciptakan seorang wanita. Setelah membaca tuntas buku Neng Koala saya jadi bermimpi ingin kesana. Ingin merasakan sendiri bagaimana kehidupan di Australia. Australia menjadi negara ke-3 yang ingin saya kunjungi setelah Mekkah dan Madinah. Aamiin semoga Allah memudahkan.

            Ingin ke Australia Gara-gara Neng Koala sebutlah  begitu. Buku ini benar-benar menginspirasi saya. Kalau tujuannya hanya main-main atau liburan itu bukan alasan saya. Ada beberapa point yang sangat ingin saya pelajari dari negeri Kanguru ini. Salah satu di antaranya adalah tentang bagaimana detail sistem pendidikan anak, yang dimulai dari nursery room kemudian child care dan jenjang pendidikan di atasnya. Saya yakin ada hal-hal yang menarik dan bagus yang bisa kita adopsi dan diterapkan di Indonesia sehingga kedepannya Indonesia lebih  mantap dan lebih maju sistem pendidikannya sehingga bisa menghasilkan generasi terbaik.

by Alumi Ulum

Manfaat kembang 7 rupa

  Indonesia memiliki kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Seperti contohnya tanaman berupa bunga. Berbagai macam dan jenis b...