Saya mengira hari ini anak-anak masih ujian mid semester sehingga
kalem saja saat sudah jam 11.30 saya tidak menjemput si kecil Anis yang masih
RA. Jam sudah menunjukkan angka 12.00 anak-anak belum juga pulang sekolah.
Karena khawatir saya pergi ke sekolah. Terlihat anak-anak MI masih serius
belajar di kelasnya masing-masing sedangkan anak RA sudah pulang semua tinggal
anak saya sendiri yang berada didalam kelas.
Masya Allah ternyata hari ini hari terakhir ujian mid semester
anak MI, sehingga anak saya yang sekolah MI jam belajarnya sudah normal seperti
biasa pulang setelah sholat dhuhur.
“Maaf ustadzah saya kira anak MI hari ini masih ujian, jadi saya
tidak jemput Anis karena biasanya pulang bareng kakaknya.” Begitu yang saya
sampaikan ke guru RA.
“Oiya tak apa bu, hari ini ujian MI sudah selesai jadi pulangnya
sudah kembali jadwalnya seperti biasa.” Kata guru RA.
“Iya ustadzah itulah tadi saya salah mengira.” Kata saya.
Dan pulanglah saya bersama si kecil. Ya ampun mak. Memang harus
inget lagi jadwal anak-anak. Saya tidak menunggu kakak-kakaknya pulang karena
dari lama sudah saya biasakan mereka untuk pulang sendiri. Jarak rumah ke
sekolah tidak jauh hanya kurang lebih 500 meter. Ketika berangkat sekolah diantar
tetapi saat pulang mereka jalan kaki.
Tak berapa lama dirumah si sulung pulang bersama adiknya yang ke2.
“Ummi, kakak mau kerumah helwa ya”, kata si sulung saat baru tiba dari sekolah.
Belum lagi sempat lepas baju dan ganti. Kebetulan saya sedang ada tamu.
“Kak, mau ngapain ke tempat helwa?”
“Mau beli jilbab mi.” Kata si sulung.
“Jilbab apa? Beli dimana? Pakai uang siapa?”, tanya Ummi.
“Kami mau kerumah helwa ummi, trus nanti jalan kaki ke pasar BBC.
Kakak pake uang simpanan kakak. Kan ada simpanan kakak”, jawabnya.
Saya memang memberi uang jajan kepada anak seminggu sekali. Saya
berikan seminggu sekali sekaligus. Tidak setiap hari, karena meminta setiap
hari itu membuat saya kurang sabar. Itu hanya berlaku bagi anak pertama dan
kedua. Kalau si kecil belum bisa diberlakukan seperti itu. Dari uang jajan yang saya berikan seminggu
sekali itu, saya serahkan ke mereka mau jajan berapa terserah. Dan jika lebih
bisa mereka simpan. Alhamdulillah itu sudah berjalan lama sekali. Dan seperti
hari itu si sulung membeli jilbab warna hitam casual yang akan dipakainya untuk
lomba volly mewakili sekolah, saya tidak memberikan uang sepeser pun. Tapi si
sulung memakai uang simpanannya dari uang jajan yang disisihkannya setiap hari.
#Harike6
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar