Cari Blog Ini

Minggu, 25 Agustus 2019

Ketika Anak Bertanya tentang Seksualitas



Banyak orang tua yang menghindar dan memilih mengalihkan topic yang sedang ditanyakan oleh sang anak. Apalagi saat anak bertanya tentang seks. Bisa dibilang tabu dan malu, bingung bagaimana menjawab pertanyaan dari anak. Pernah seperti itu?
Ya pasti pernah. Maka sebagai orang tua kita harus tahu hal-hal berikut ini:
Kapan Anak Mulai Tertarik Soal Seks?
Seperti dilansir Kids Health, anak sama seperti manusia adalah makhluk seksual dan hanya sedikit orangtua yang memahami hal tersebut. Oleh karena itu, anak-anak pun, bahkan sejak dini, terkadang penasaran pada tubuh mereka sendiri, terutama bagian-bagian vitalnya. Jika penasaran itu ada, hal tersebut normal dan sehat.

Perilaku 'Seks' Apa Yang Sering Ditunjukkan Anak?
Anak-anak terkadang menyentuh diri mereka sendiri, saat mereka telanjang. Misalnya saja ketika mereka mandi atau sedang dipakaikan pampers atau celana. Pada tahap perkembangan ini, mereka tidak memikirkan kesopanan. Saat anak-anak menyentuh area pribadi mereka, jangan marahi atau membuat mereka malu. Adalah wajar bagi anak-anak tertarik pada tubuh mereka sendiri. Anda para orangtua bisa dengan santai saja membiarkan anak-anak menyentuh area pribadi mereka. Atau Anda bisa juga memilih untuk memberitahukan mereka, kalau apa yang disentuh itu adalah area pribadi.

Para orangtua bisa mulai khawatir jika sepertinya anak mulai 'memainkan' kelaminnya, sampai lupa aktivitas lain. Beritahu anak dengan kalimat yang dapat dimengerti kalau aktivitas itu bisa membahayakan area pribadinya.

Apakah sebaiknya menggunakan nama pengganti untuk area pribadi?
Saat anak sudah berusia tiga tahun, orangtua sebaiknya menggunakan nama anatomi tubuh yang benar. Memang sepertinya akan aneh, namun tidak ada alasan kenapa Anda harus memakai nama lain padahal anak sudah bisa mengucapkan kata itu dengan jelas. Kata seperti penis dan vagina, harus disebutkan dengan jelas, jangan sampai Anda terdengar malu-malu atau malah konyol. Kedepannya, anak-anak pun akan menggunakan kata tersebut secara sopan, tanpa ada tujuan untuk mempermalukan atau malah malu.

Bagaimana jika anak bertanya dari mana bayi berasal?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut tergantung dari usia si anak. Anak-anak di bawah usia enam tahun, lebih bisa menerima jawaban yang simple. Misalnya saja, Anda bisa menjawab kalau bayi berkembang dari telur yang ada di perut ibu (dengan menunjukkan perut) dan keluar dari tempat yang spesial bernama vagina.

Anda tidak perlu menjelaskan detail soal ritual bercinta untuk membuat bayi tersebut karena anak-anak usia dini belum memahaminya. Namun jika memang mau sedikit detail, Anda bisa menambahkan dengan penjelasan kalau pria dan wanita saling mencintai, sehingga suka berdekatan satu sama lain. Saat itu, sperma pria bersatu dengan telur wanita dan setelah itu, bayi mulai berkembang. Untuk anak-anak, memberikan jawaban melalui buku-buku pengetahuan seks juga bisa dilakukan.

Apakah Orangtua perlu diskusi dengan anak-anak soal seks?
Mempelajari soal seks bukanlah sesuatu yang harus didiskusikan dalam waktu tertentu. Seharusnya, hal itu adalah sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya. Misalnya saja saat anak tengah bermain dan tiba-tiba tertarik menanyakan hal itu pada orangtua.

Kalau anak tidak bertanya soal topik seks, abaikan saja topik tersebut. Namun di saat anak usia lima tahun, Anda bisa mulai memperkenalkan melalui buku-buku pengetahuan sesuai umur mereka. Terkadang orangtua kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk memberikan penjelasan dan buku-buku biasanya bisa membantu.
Diambil dari artikel https://wolipop.detik.com

#Day10
#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat kembang 7 rupa

  Indonesia memiliki kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Seperti contohnya tanaman berupa bunga. Berbagai macam dan jenis b...